Sabtu, 31 Agustus 2013

Hindari 5 Hal Ini Dalam Tanda Tangan

Hindari 5 Hal Ini Dalam Tanda Tangan [ www.BlogApaAja.com ]

Perlu anda ketahui bahwa goresan tangan anda pada secarik kertas dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik dan kepribadian anda. Hal ini berarti bahwa tulisan tangan anda bisa menceritakan tentang anda yang sebenarnya. Secara singkat, tanda tangan kita adalah cermin bagaimana kita ingin dilihat oleh dunia. Dan tulisan tangan kita sangat terkait erat dengan pikiran bawah sadar kita. Oleh karena itu, jika .

5 Kasus dosen cabuli mahasiswi


5 Kasus dosen cabuli mahasiswi, Dosen merupakan profesi terhormat yang seharusnya mampu melahirkan intelek-intelek muda, bukan malah mencabuli anak didiknya demi nafsu birahi semata. Dosen cabul itu biasanya memanfaatkan posisinya untuk mengancam mahasiswi akan diberikan nilai jelek jika tidak melayani niat bejatnya itu.




Akibat perbuatannya itu, tidak jarang dosen yang seharusnya mengajar di

5 Kasus kepala sekolah cabuli muridnya


5 Kasus kepala sekolah cabuli muridnya, Kepala sekolah seharusnya menjadi sosok yang menjadi panutan bagi seluruh elemen di lembaga belajar mengajar tersebut. Namun, nafsu yang menggebu mampu melunturkan predikat tersebut.Tidak sedikit kepala sekolah yang dikuasai napsu bejat dan mencabuli anak-anak didiknya. Pencabulan itu disertai dengan ancaman akan dipersulit soal nilai dan proses kelulusan.

Menghilangkan Flek Hitam Di Wajah Secara Cepat

Menghilangkan flek hitam di wajah secara cepat dapat menggunakan berbagai cara, dimulai dari cara alami yang menggunakan ramuan tradisional dari bahan alami, dan ada juga yang menggunakan berbagai metode modern. Tentunya jika dengan menggunakan metode tradisional akan lebih mengguntungkan, walaupun dengan hasil yang yang sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang tidak singkat, namun hasil yang

Merawat Wajah Secara Alami

Merawat wajah secara alami dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan tidak harus dengan mengeluarkan biaya yang besar dalam melakukan perawatan, kita dapat menggunakan berbagai bahan alami yang sudah tentu selain harganya yang ekonomis juga mudah didapat dari sekitar kita dan tidak mengandung berbagai zat kimia tentunya sehingaa aman bagi kulit wajah. Kita dapat menggunakan buah dan sayuran

Jumat, 30 Agustus 2013

Tips Rahasia Cantik Wanita Dari 10 Negara Di Dunia

Tips Rahasia Cantik Wanita Dari 10 Negara Di Dunia [ www.BlogApaAja.com ]

Wanita di berbagai belahan dunia memiliki sisi kecantikan tersendiri yang sebenarnya bisa ditiru. Bagaimana caranya? Intip saja rahasia cantik mereka seperti yang dilansir dari Quick Easy Fit berikut ini.

PrancisWanita Prancis terkenal memiliki kuku yang indah. Selain rajin menikur, ternyata mereka juga rutin merendam jari di dalam air hangat yang dicampur air lemon. Fungsinya adalah untuk menghapus noda kuning bekas cat kuku yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen dalam kuku..

Foto Mata Manusia Jika Di Zoom

Mata merupakan anugrah Tuhan yang harus disyukuri, karenanya kita bisa memandang keindahan dunia ini.

Seorang guru dari Yerevan Armenia, Suren Manvelyan, berhasil memotret tampilan mikroskopis dari iris mata beberapa kenalannya dengan metode makro. Dan hasilnya adalah temuan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ada mata yang mirip dengan kawah di planet Mars, ada pula yang mirip dengan sebuah kawah gunung berapi..

[tips] Cara Menghemat Bensin Motor

[tips] Cara Menghemat Bensin Motor [ www.BlogApaAja.com ]
1. Panaskan motor cukup 1 menit, jangan lama-lama. Jangan kuatir nggak panas, motor-motor sekarang udah didesain lebih canggih : , manasin 1 menit udah tokcer kok. Malah kalo lama-lama knalpot jadi merah dan jadi cepet kropos karena kepanasan. Sistem pendingin pada mesin motor akan bekerja saat motor dijalankan. saat motor diam, pendingin tidak bekerja.

2. Perhatikan gerak bebas dari kopling. (untuk yang pakai kopling).

9 Gambar Yang Mencerminkan Kepribadian Anda [bonus Gratis Cek Kepribadian]

9 Gambar Yang Mencerminkan Kepribadian Anda [Gratis Cek]



Seorang psikolog mengembangkan bentuk-bentuk ini, yang telah diuji secara luas di dunia selama beberapa tahun. Warna warnanya telah mengalami perbaikan dan diuji lagi sampai didapatkan satu set bentuk yang terbaik. Bentuk-bentuk ini mewakili sembilan tipe kepribadian dasar. Pilih sebuah bentuk di bawah ini yang paling anda senangi lalu baca kepribadian.

Penghilang Jerawat Ampuh Secara Tepat

Penghilang jerawat ampuh secara tepat dapat dilakukan dengan berbagai tips dan cara perawatan yang berbeda, dimulai dari perawatan di salon-salon kecantikan atau menggunakan berbagai produk kecantikan yang tepat untuk kulit wajah yang bermasalah, hingga mengunakan cara alami dengan menggunakan ramuan tradisional dengan bahan-bahan alami. Namun sebenarnya mengobati jerawat tidak hanya terpaku pada

Pemutih Wajah Alami Warisan Nenek Moyang

Pemutih wajah alami warisan nenek moyang merupakan salah satu ramuan tradisional yang sudah tentu menggunakan berbagai bahan alami yang dapat menyehatkan organ tubuh kita, dan tidak mengandung berbagai zat kimia yang dapat membahayakan dan merugikan tubuh. Karena seperti yang telah kita ketahui bersama jika pada jaman dahulu mungkin tidak akan terdapat salon atau tempat yang melayani perawatan

Kamis, 29 Agustus 2013

Perawatan Kulit - Tubuh - Badan Wanita

Perawatan kulit - tubuh - badan wanita tentu sangat penting untuk diperhatikan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat menyempurnakan kecantikan dari seorang wanita. Sebagian besar wanita biasanya hanya terfokus melakukan perawatan pada kulit wajahnya saja dan melupakan perawatan pada kulit tubuh nya, akan tetapi sebenarnya perawatan pada kulit tubuh sama pentingnya

Cream Pemutih Kulit Wajah dan Tubuh

Cream pemutih kulit wajah dan tubuh pada saat ini sudah sangat banyak beredar di pasaran dengan segala jenis dan betuk serta merk yang akan dengan sangat mudah kita jumpai, mulai dari merk ternama yang sudah terkenal higga merk yang belum dikenal oleh sebagian banyak orang. Siapa yang tak ingin memiliki kulit wajah dan tubuh yang halus dan juga putih, terutama wanita yang biasanya rajin dalam

Contoh Surat Lamaran Kerja Resmi

Dari berbagai kumpulan contoh surat yang biasa digunakan, contoh surat lamaran untuk mendapat pekerjaan menjadi penting dan mendapat perhatian seseorang sebelum melakukan lamaran kerja. Namun sangat disayangkan ketika seseorang itu lulus dari studinya ternyata dia tidak dapat menyusun surat lamaran pekerjaan dengan baik dan benar. Berikut ini hasil penelusuran mengenai contoh surat lamaran kerja sebagai bahan ide sobat bagaimana cara membuat surat lamaran atau permohonan pekerjaan sebagai surat resmi yang sering digunakan dalam membuat surat lamaran pekerjaan.

Contoh Surat Lamaran Kerja

Contoh Surat Lamaran



Depok, 28 Januari 2013

Hal: Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth,
Bapak / Ibu Pimpinan
PT. Lingkar Merah

Dengan hormat,
Sebagaimana iklan lowongan kerja dari PT. Lingkar Merah, seperti terpasang pada harian Depok News pada tanggal 27 Januari 2013. Saya mengajukan diri untuk bergabung dengan Tim Research and Development Tech Division pada perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Mengenai diri saya, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Nama : ..........................
TTL : .......................
Agama : .......................
Jenis Kelamin: .......................
Alamat : .....................
Telepon/HP : ......................
Email : ...........................
Status Perkawinan : ..........................
Kewarganegaraan : .......................

Saat ini Saya bekerja sebagai staff pada Graduate Consulting Division PT. Lingkar Merah, dan Saya seorang cdt.MTI pada program pascasarjana Magister Teknologi Informasi di salah satu universitas negeri Bandung. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan hal berikut :

1. Pas foto terbaru.
2. Foto copy ijazah S-1.
3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4. Daftar Riwayat Hidup.

Demikian Surat Lamaran Kerja ini Saya buat dengan manaruh besar harapan untuk mendapat kesempatan wawancara langsung, dan dapat diterima untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang saya miliki. Atas perhatian Bapak/Ibu, Saya haturkan terima kasih.

Hormat saya,

Sipengunjung Setia

Kira2 seperti itulah contoh lamaran kerja, semoga dengan contoh surat itu bisa memberikan ide dan msukan sekaligus bahan buat sobat semua agar dapat mengetahui bagaimana cara membuat surat dari contoh lamaran kerja sebagaimana tersebut di atas. Salam.

Artis Cantik Bollywood "deepika Padukone"

Seorang artis Bollywood Deepika Padukone (lahir 5 Januari 1986) adalah seorang aktris India juga sebagai model. Dia muncul terutama di Hindi film, serta Tamil dan Kannada film bahasa. Lahir untuk bulutangkis pemain Prakash Padukone , ia memilih untuk menjadi seorang aktris.



Pada tahun 2006, Padukone membuat debut aktingnya lewat Kannada Film Aishwarya . Tahun berikutnya, ia membuat dirinya Hindi Film debut di "Om Shanti Om", dimana ia meraih penghargaan Film fare Debut Terbaik Wanita. Masih keberhasilan komersial terbesarnya. Dia kemudian muncul di Love Aaj Kal (2009) dan Housefull (2010). Sementara itu sebagai mantan mendapatkan gelar nominasi Film fare Aktris Terbaik dalam kategori, yang terakhir muncul sebagai sukses komersial..

Rabu, 28 Agustus 2013

Cerita Lucu Tentang Cinta

Kadang soal cinta ada yang membuat kita kesel, seneng, bahagia, dan marah tapi ada juga ada juga soal cinta yang Lucu yang bikin kita ketawa. Semua saya tulis dalam Cerita lucu tentang cinta. Simak cerita Lucu di bawah ini.

Ada sepasang kekasih lagi duduk mesra di taman.

Cowok ganteng

Cewek: "beb, akhirnya ada juga yang bilang kamu ganteng"
Cowok: "Siapa beb" *sambil ngaca
Cewek: "Nenekku yang sakit katarak"
Cowok: *lompat dari gedung*

Rayuan Bunga

Cewek: "sayang kalo aku jadi bunga, kamu jadi apa?"
Cowok: "Aku jadi tangkainya dong sayang.."
Cewek: "Bukan dong..."
Cowok: "Terus apa dong?"
Cewek: "jadi cacingnya dalem pot"
Cowok: *gigit sendal*

***

Perayaan Imlek.

Cewek: "Beb, besok kerumah aku ya."
Cowok: "iya say.. kamu open house ya?"
Cewek: "iya.. kan cuma setahun sekali."
Cowok: "Btw yang china ibu atau bapak kamu say?"
Cewek: "emmm... Hape ku beb"
Cowok: *mati*

Nyaman

Cewek: "Aku kalo deket kamu nyaman Beb"
Cowok: "Aku juga sama beb"
Cewek: "selama aku disini kamu jangan pergi dulu ya beb?"
Cowok: "emang kenapa beb?"
Cewek: "tar ga ada yang beliin makan aku beb"
Cowok: *nelen garpu*

Ganteng banget

Cewek: "cowok ganteng"
Cowok: "iya, apa beb?" *bangga
Cewek: "ge'er bukan kamu beb"
Cowok: "Trus siapa beb?" *cemburu
Cewek: "aku baca tulisan dibaju kamu!"
Cowok: *nyemplung kali*

Baca Juga Cerita Lucu Bikin Ngakak

KEPRIBADIAN MENURUT TEORI PSIKOANALISA SIGMUND FREUD



Dalam teori ini kepribadian di pandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yang memiliki fungsi, kelengkapan, prinsip operasi, dinamisme, dan mekanismenya sendiri sendiri. Ketiganya saling berkaitan dan membentuk suatu totalitas.



1. Id atau das es.
Merupakan sistem kepribadian yang paling dasar, dan mengandung naluri bawaan. Id bertindak sebagai penyedia atau penyalur

Tempat - Tempat Romantis Di Musim Dingin

Hari kasih Sayang (Valentine) memang masih lama karena jatuh pada bulan Februari. Tapi itu tidak berarti Anda tidak dapat merencanakan liburan romantis sebelum itu. Natal, dan musim dingin secara keseluruhan, adalah waktu yang tepat untuk berlibur romantis dengan orang yang Anda cintai.

Berikut tujuh tempat alternatif yang bisa Anda pertimbangkan menjadi tujuan liburan musim dingin Anda.

1.Karnaval Musim Dingin Quebec - Kota Quebec.

10 Kecelakaan Termahal Yang Pernah Terjadi Di Dunia

Sepanjang sejarah, manusia selalu ada rawan kecelakaan . beberapa, seperti kecelakaan mobil mewah, kecelakaan itu bisa sangat mahal. tetapi itu sepele dibandingkan dengan kecelakaan yang benar-benar mahal. Kecelakaan didefinisikan sebagai "yang tidak dikehendaki atau yang jarang terjadi biasanya terjadi secara tidak sengaja dan bisa menghasilkan situasi yang berbahaya, cedera, kerusakan, atau kerugian". Tujuan kami adalah untuk memberikan info mengenai 10 .

Ada Nenek-nenek Berumur 1 Tahun Yang Bikin Heboh Di China !

Ada Nenek-nenek Berumur 1 Tahun Yang Bikin Heboh Di China ! [ www.BlogApaAja.com ]

Ada Nenek-Nenek Berumur 1 Tahun yang Bikin Heboh Di China ! - Beijing, Lazimnya kulit bayi itu halus dan lembut. Namun, tidak demikian dengan seorang bayi perempuan di China.

Bayi tersebut mengalami sindrom langka. Meski usianya baru 1 tahun, kulitnya kehilangan elastisitas sehingga dipenuhi oleh keriput seperti nenek-nenek.

Bayi perempuan bernama "Yuxin Xiaoli" tersebut diyakini mengidap cutis laxa, sebuah kelainan pada jaringan ikat (connective tissue) .

Cermis : Antara Ada Dan Tiada 1

Cermis : Antara Ada Dan Tiada 1 [ www.BlogApaAja.com ]

Permisi numpang share disini ahhh. Nama sayaJepry, saya tinggal di Batam. Ini pengalaman saya yang ke seratus atau mungkindua ratus ntah tiga ratus kali dalam hidup saya. Saya gak tau yang saya alamiini apa, entah kelebihan atau kekurangan, karena dari kecil saya bisa merasakanhal2 ghaib apa lagi lewat mimpi, kadang-kadang saya bisa lihat kejadian yangakan datang.

Yang jelas semenjak saya dewasa kejadian inimenyiksa pikiran saya sampai sekarang, ntah mungkin efek dari saya pernah matisuri waktu umur 3 tahun. Kalau dulu waktu masih kecil (karena belum tauapa-apa) saya tidak mempermasalahkannya, tapi sekarang hal ini sudah sangatmembuat saya tersiksa pikiran. Ok aku mulai aja ceritanya. Ini kejadiandiantara kejadian-kejadian yang menguras energi saya..

Selasa, 27 Agustus 2013

Bekukan Otak, Wanita Ini Berharap Hidup Lagi Saat Obat Kanker Ditemukan



Di tengah keadaannya yang sedang sekarat, perempuan ini memutuskan untuk membekukan otaknya. Dia berharap akan hidup lagi setelah obat untuk kanker otak yang disandangnya ditemukan.

Adalah Kim Suozzi (23) yang berniat membekukan otaknya setelah dua tahun bergelut melawan kanker otak dan mengetahui penyakitnya akan berujung kematian. Sang ibunda, Jane Suozzi, pun berupaya menguatkan diri atas keputusan Kim..

Perawatan Rambut di Rumah Secara Tradisional

Perawatan rambut di rumah secara tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan bahan yang alami, selain bahan-bahan nya yang mudah didapatkan dari sekitar kita, menggunakan bahan alami juga dapat menyehatkan dan mengurangi resiko terkena bahan dan zat kimia yang berlebih yang dapat merugikan bagi kesehatan rambut dan kulit kepala.


Rambut memang merupakan mahkota dari setiap orang dan menjadi

Kesehatan Kulit Wajah – Muka – Wanita

Kesehatan kulit wajah – muka – wanita tentu sangat penting untuk diperhatikan, karena wajah adalah salah satu faktor pendukung penampilan dari seorang wanita. Setiap wanita pasti mendambakan wajah yang cantik, putih, mulus, dan juga sehat tentunya, maka dari itu perawatan pada wajah sangatlah penting.


Tentu ada sangat banyak cara merawat kulit wajah agar tetap sehat, putih, dan mulus, dengan

Cara Menjaga Kesehatan Kebersihan Tubuh

Cara menjaga kesehatan kebersihan tubuh sangatlah beragam, itu semua tergantung dari bagaimana cara kita untuk melakukan perawatan nya. Menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh sangatlah penting, selain mempengaruhi faktor penampilan, juga agar tubuh kita bisa selalu sehat dan bugar.


Pola hidup seseorang tentu sangat erat kaitan nya dengan kesehatan dan kebersihan tubuh nya, karena jika pola

Senin, 26 Agustus 2013

Cerita Mesum - Lia Karyawati Salon Sexy

Hari ini aku lelah sekali. Sehabis meeting tadi siang yang membosankan membuat badan dan pikiranku capai sekali. Aku memutuskan untuk pergi ke salon untuk sekedar creambath dan refleksi saat pulang kantor nanti.

Sambil menunggu jam pulang kantor aku browsing internet sambil menghirup secangkir kopi. Kubuka e-mailku dan kubaca beberapa surat dari pembaca. Banyak yang menyukai membaca pengalamanku, dan beberapa tidak. Aku hanya membalas kalau ceritaku tidak berkenan di hati pembaca, anggap saja cerita ini hanya fiksi belaka. Meski aku merasa tidak mendapat kepuasan, bila aku hanya membuat cerita fiksi belaka. Kupanggil Lia sekretarisku untuk memuaskan nafsuku. “Lia kemari sebentar,” kataku lewat telepon.
“Baik Pak,” suara Lia yang merdu terdengar.
Tak lama Liapun sudah muncul di dalam ruanganku.
“Kunci pintunya,” perintahku.
Lia tersenyum genit kemudian mengunci pintu ruanganku. Hari itu dia tampak anggun dengan pakaian yang sopan. Dengan baju yang longgar dan rok yang selutut, ditambah dengan syal yang melingkar di lehernya membuatnya tak kalah cantik dari biasanya. Walaupun dengan pakaian yang longgar seperti yang dia kenakan, buah dadanya yang besar tampak tersembunyi di balik bajunya.
“Ada apa Pak Robert,” tanyanya pura-pura tidak tahu.
“Wah.. Kamu kok kelihatan beda ya.. Pakaianmu kok nggak sesexy biasanya,” godaku ketika ia telah berada dihadapanku.
“Iya Pak.. Soalnya nanti sehabis pulang kantor saya diajak tunangan untuk makan malam bersama keluarganya,” jawab Lia sambil duduk di kursi di depanku.
“Tapi kamu tetap tampak cantik kok,” godaku.
“Ah.. Pak Robert bisa saja..”
“Ayo duduk di sini saja..” perintahku sambil menunjuk ke arah pangkuanku.
Lia tersenyum manis kemudian bangkit dari kursinya dan kemudian duduk di atas pangkuanku.
“Pak Robert habis baca cerita porno ya.. Pantas jadi horny” katanya setelah melihat layar laptopku.
“Iya sayang.. Apalagi setelah lihat kamu.. Habis kamu cantik sekali sih” rayuku sambil mengelus-elus pahanya.
Lalu kudekatkan bibirku ke wajahnya, dan Lia langsung menyambutnya dengan penuh gairah. Beberapa saat kita melakukan french kiss, sambil tanganku membuka kancing bajunya satu persatu. Tampak buah dadanya yang besar masih terbungkus oleh BHnya yang berwarna hitam. Kuciumi belahan dadanya sambil tanganku membuka pengait BHnya.
Buah dada Liapun mencuat keluar sambil bergoyang menggemaskan ketika pengait BHnya telah kubuka. Langsung kuciumi dan kujilati buah dada yang kenyal itu berikut putingnya yang dengan cepat mengeras menahan gairah.
“Ahh.. Sst.. Ahh.. Sstt” erang Lia ketika aku menikmati satu per satu buah dadanya secara bergantian.
“Enak Lia?” tanyaku secara retoris.
“Enak Pak.. Ahh.. Sstt.. Tapi jangan dicupang Pak.. Nanti tunanganku curiga.. Ahh.. Sstt” jawab Lia ditengah erangan kenikmatannya.
“Ayo buka pakaianmu sayang” perintahku setelah aku puas menikmati dadanya.
Liapun bangkit dan membuka pakaiannya satu persatu.
“Aku pengin kamu yang sepenuhnya aktif kali ini. Badanku sedang capai dan aku cuma mau duduk saja di sini. Mengerti Lia?” tanyaku sambil tersenyum.
“Ih. Pak Robert curang..” rengutnya manja.
Lia tampak tinggal mengenakan celana dalam mini di depanku. Dia mengelus-elus buah dadanya sendiri menggodaku.
“Jangan dibuka, lebih seksi begitu” kataku ketika dia akan membuka celana dalamnya.
“Pakai juga syalnya..” perintahku.
Liapun kemudian menghampiriku dengan hanya mengenakan celana dalam mininya dan sepatu hak tingginya. Penampilannya tambah sensual dengan syal yang melingkar di lehernya yang jenjang. Dia kembali duduk di atas pangkuanku. Kuciumi kembali bibirnya sambil meremas-remas buah dadanya yang padat menjulang itu.
Lia kemudian bangkit dan berjongkok di depan kursiku. Dibukanya retseleting celanaku. Aku membantunya dengan membuka sepatuku dan sedikit berdiri, agar dia dapat mudah membuka celanaku. Tak lama celana dalamkupun telah dibukanya. Kemaluankupun langsung mencuat di depan wajahnya yang cantik jelita itu.
“Wah.. Sudah tegang banget nih Pak,” godanya sambil kemudian menjilati kemaluanku.
Ditelusurinya kemaluan dan dihisap-hisapnya buah zakarku.
“Kamu suka Lia?” tanyaku lagi-lagi secara retoris.
“Siapa sih yang nggak suka.. Besar banget..” katanya terputus karena kemudian dengan lahap dia sudah mengulum kepala kemaluanku.
Rasa nikmat menjalar dengan cepat ke seluruh tubuhku. Lia dengan rakus menghisap kemaluan bosnya ini.
“Ehm.. Ehm..” gumamnya ketika mulutnya memberikan kenikmatan luar biasa pada syaraf-syaraf kemaluanku.
Aku hanya duduk di kursiku sambil mencengkeram lengan kursi menahan kenikmatan. Sesekali kusibakkan rambutnya agar aku dapat melihat kemaluanku menjejali mulut sekretaris cantikku ini. Tampak pipinya yang putih bersih menggelembung disesaki kemaluanku. Setelah puas dihisap, aku suruh Lia untuk berdiri.
“Ayo sayang.. Menghadap ke pintu.” perintahku.
Liapun kemudian menaiki pangkuanku dengan tubuhnya membelakangiku. Disibaknya celana dalam yang ia kenakan, kemudian Lia mengarahkan kemaluanku ke dalam vaginanya yang sudah basah oleh gairah mudanya.
“Ahh.. Yes..” jeritnya tertahan ketika kemaluanku mulai menerobos liang senggamanya.
Liapun kemudian menggerakkan pantatnya naik turun sementara aku memegangi pinggangnya yang ramping.
“Oh.. Pak.. Enak.. Terus Pak.. Oh.. My god..” Lia mulai meracau menahan kenikmatan yang diberikan kemaluanku yang memang ukurannya di atas rata-rata ini.
Lia terus bergoyang di atas pangkuanku, sambil tangannya meremas-remas buah dadanya sendiri.
“Pak.. Enak.. Oh.. Lia hampir sampai Pak..” erangnya lagi.
Tak lama badan Lia menegang sambil dia menjerit tertahan. Aku merasa kemaluanku semakin basah oleh cairan vaginanya. Rupanya dia telah orgasme. Setelah orgasme, dia menghentikan goyangannya.
“Lia.. Kok berhenti gimana sih? Aku belum puas nih!” kataku pura-pura marah.
“Jangan kuatir Pak Robert.. Lia pengin minum sperma Bapak.. Lia suka. Boleh khan?” pintanya genit.
“Hmm.. Boleh nggak ya..” godaku, “Say the magic word first!!” perintahku.
“Please.. Please..” rengek Lia sambil menciumi pipiku.
“OK deh.. Karena saya sedang baik hati.. Boleh deh..” kataku.
Liapun kemudian kembali jongkok dan kembali kemaluanku menjejali mulutnya. Setelah beberapa menit dijilat dan dihisap, akupun mengalami orgasme di dalam mulut sekretarisku ini. Seperti biasa dia menjilati bersih seluruh kemaluanku.
“Ok Lia.. You are excused. Aku mau kembali kerja lagi nih” kataku setelah kami mengenakan pakaian kami masing-masing. Liapun tersenyum dan melangkah keluar ruanganku.
Aku masih berada di kantor meneruskan browsing internet. Karena sudah puas, aku hanya browsing berita-berita terkini. Tak lama Liapun masuk ke ruanganku.
“Saya pamit pulang dulu Pak”.
Dia telah tampak kembali anggun dan sopan serta luar biasa cantik mengenakan pakaian resminya.
“Kok buru-buru?” tanyaku, kali ini bukan pertanyaan retoris.
“Sudah dijemput tunangan saya Pak. Lagian takut macet dan terlambat”
“OK deh.. Salam buat keluarga tunanganmu ya” kataku sambil tersenyum.
“Baik Pak nanti saya akan sampaikan” jawabnya dengan suara resmi tapi terdengar merdu di telinga.
Satu hal yang aku suka darinya, biarpun aku sering menikmati tubuhnya, dia tetap berlaku sopan seperti layaknya seorang sekretaris pada bosnya.
*****
Sepulang kantor, tubuhku menjadi tambah penat sehabis mengerjai Lia tadi. Kuparkir Mercy kesayanganku di sebuah mall yang terletak tak jauh dari kantorku. Kubergegas menuju sebuah salon dengan dekorasi yang didominasi warna merah itu.
“Mau diapain Pak” tanya resepsionis yang cantik.
Kulihat namanya yang terpampang di dada. Anggi, namanya.
“Creambath sama refleksi” jawabku.
“Mari dicuci dulu Pak” Anggi menyilahkanku ke tempat cuci.
Tak lama pegawai salon yang akan merawat rambutkupun datang. Kuperhatikan dia tampak masih ABG. Dengan tubuh yang kecil dan kulit sawo matang tapi bersih, wajahnya pun tampak manis dan imut. Walaupun tak secantik Lia, tapi wajahnya yang menyiratkan kemudaan dan keluguan itu menarik hatiku. Tapi yang paling menyedot perhatianku adalah buah dadanya yang besar untuk ukuran tubuhnya. Dengan tubuh yang mungil, buah dadanya tampak menonjol sekali dibalik seragamnya yang berwarna hitam itu.
Perawatanpun dimulai. Pijatan Dian, nama gadis itu, mulai memberikan kenikmatan di tubuhku yang lelah. Tetapi tak kuduga setelah aku menyetubuhi Lia tadi, gairahku kembali timbul melihat Dian. Terutama karena buah dadanya yang tampak masih padat dan kenyal itu. Benar-benar sexy sekali dilihatnya, ditambah dengan celana jeansnya yang sedikit di bawah pinggang sesuai mode masa kini, sehingga terkadang perutnya tampak ketika dia memijat bagian atas kepalaku.
Setelah creambath, Dianpun yang memberikan layanan refleksi. Karena tempat dudukku lebih tinggi darinya, kadang ketika dia agak menunduk, aku dapat melihat belahan dadanya dari balik T-shirtnya yang kancingnya sengaja dibuka. Begitu indah pemandangan itu. Semenjak aku menikmati Tari, gadis SMP dulu, belum pernah aku menikmati ABG belasan tahun lagi. Terlebih dulu Tari berdada kecil, sementara aku ingin mencoba ABG berdada besar seperti Dian ini.
Akupun mengajaknya mengobrol. Ternyata dia baru lulus SMA dan berusia 18 tahun lebih sedikit. Mau melanjutkan sekolah tidak ada biaya, dan belum mendapatkan kerja yang sesuai. Dia bekerja di salon tersebut sambil mencari-cari kerja yang lain yang lebih baik.
Singkat kata, aku tawarkan dia untuk melamar di perusahaanku. Tampak dia berseri-seri mendengarnya. Aku sarankan sehabis jam kerjanya kita dapat mengobrol lebih jauh lagi mengenai pekerjaan itu. Diapun setuju untuk menemuiku di food court selepas pulang kerja nanti.
Jam 8.00 malam, Dian menemuiku yang menunggunya di tempat yang telah disepakati itu. Kupesan makan malam sambil kita berbincang-bincang mengenai prospeknya untuk bekerja di perusahaanku. Kuminta dia mengirimkan surat lamaran serta ijazahnya secepatnya untuk diproses. Kubilang ada lowongan sebagai resepsionis di kantorku. Memang cuma ada Noni resepsionis di kantorku, sehingga aku merasa perlu untuk menambah satu lagi. Setidaknya itulah pikiranku yang sudah diseliputi hawa nafsu melihat kemolekan tubuh muda Dian.
Sambil berbincang, mataku terus mengagumi buah dadanya yang tampak sekal menggiurkan itu. Ingin rasanya cepat-cepat kujilat dan kuhisap sepuas hati. Dian tampak menyadari aku menatap dadanya, dan dia tampak tersipu malu sambil berusaha menutup celah T-shirtnya.
Sehabis makan malam, aku tawarkan untuk mengantarnya pulang. Sambil meneruskan wawancara, alasanku. Dianpun tidak menolak mengingat dia sudah ingin sekali pindah tempat kerja. Terlebih penampilanku membuatnya semakin yakin. Di dalam mobil, dalam perjalanan, kuteruskan perbincanganku mengenai job description seorang resepsionis di kantorku. Sambil berbincang kucoba meraba pahanya yang terbungkus jeans ketat. Sesekali tangannya menolak rabaan tanganku.
“Jangan Pak.. malu” alasannya.
Sementara itu, nafsuku sudah begitu menggelora dan motel jam-jaman langganankupun sudah hampir tampak.
“Dian.. Terus terang saja.. Kamu memenuhi semua persyaratan.. Hanya saja kamu harus bisa melayani aku luar dalam untuk bekerja di perusahaanku.” tegasku sambil kembali mengerayangi pahanya. Kali ini tidak ada penolakkan darinya.
“Tapi Pak.. Dian nggak biasa..”
“Yach kamu mulai sekarang harus membiasakan diri ya..” kataku sambil meremas pahanya dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku membelokkan setir Mercyku ke pintu masuk motel langgananku itu.
Mobilku langsung masuk ke dalam garasi yang telah dibuka oleh petugas, dan pintu garasi langsung ditutup begitu mobilku telah berada di dalam. Kuajak Dian turun dan kamipun masuk ke dalam kamar. Kamar motel tersebut lumayan bagus dengan kaca yang menutupi dindingnya. Tak lama, petugas motel datang dan akupun membayar rate untuk 6 jam.
Setelah si petugas pergi, kuajak Dian untuk duduk di ranjang. Dengan ragu-ragu dia patuhi perintahku sambil dengan gugup tangannya meremas-remas sapu tangannya. Kusibakkan rambutnya yang ikal sebahu dengan penuh kasih sayang, dan mulai kuciumi wajah calon resepsionisku ini. Kemudian kuciumi bibirnya yang agak sedikit tebal dan sensual itu. Tampak dia hanya bereaksi sedikit sambil menutup matanya. Hanya nafasnya yang mulai memberat..
Kurebahkan tubuhnya di atas ranjang, dan langsung tanganku dengan gemas merabai dan meremasi buah dadanya yang ranum itu. Aku sangat gemas sekali melihat seorang ABG bisa mempunyai buah dada seseksi ini. Kuangkat T-shirtnya, dan langsung kujilati buah dadanya yang masih tertutup BH ini. Kuciumi belahan dadanya yang membusung. Ahh.. Seksi sekali anak ini. Dia masih tetap menutup matanya sambil terus meremas-remas sapu tangan dan seprei ranjang ketika aku mulai menikmati buah dadanya. Kubuka pengait BHnya yang tampak kekecilan untuk ukuran buah dadanya, dan langsung kuhisap dan kujilati buah dada gadis salon ini.
“Eh.. Eh..” hanya erangan tertahan yang keluar dari mulutnya. Dian tampak menggigit bibirnya sendiri sambil mengerang ketika lidahku menari di atas putingnya yang berwarna coklat. Dengan cepat puting itu mengeras pertanda siempunya sedang terangsang hebat.
Segara kulucuti semua pakaianku sehingga aku telanjang bulat. Kemaluanku telah tegak ingin merasakan nikmatnya tubuh gadis muda ini. Akupun duduk di atas dadanya dan kuarahkan kemaluanku ke mulutnya.
“Jangan Pak.. Dian belum pernah..” katanya sambil menutup bibirnya rapat.
“Ya kamu harus mulai belajar donk..” jawabku sambil menyentuhkan kemaluanku, yang panjangnya hampir sama dengan panjang wajahnya itu, ke seluruh permukaan wajahnya.
“Katanya mau jadi pegawai kantoran..” aku mengigatkan.
“Tapi nggak akan muat Pak.. Besar sekali”
“Ya kamu coba aja sedikit demi sedikit. Dimulai dari ujungnya dulu ya sayang..” perintahku lagi.
Dianpun mulai membuka mulutnya. Kusodorkan kemaluanku dan sedikit demi sedikit rasa hangat yang nikmat menjalari kemaluanku itu, ketika Dian mulai menghisapnya. Kuangkat kepalanya sedikit sehingga dia lebih leluasa menghisapi kemaluan calon bosnya ini.
“Ya.. Begitu.. Sekarang coba lebih dalam lagi” kataku sambil mendorong kemaluanku lebih jauh ke dalam mulutnya.
Kemudian kutarik keluar kemaluanku dan kuarahkan mulut gadis ABG ini ke buah zakarku.
“Sekarang kamu jilat dan hisap ini ya.. Sayang”
Dianpun menurut. Dijilatinya dan kemudian dihisapnya buah zakarku satu per satu. Demikian selama beberapa menit aku duduk di atas dada Dian dan mengajarinya memberikan kenikmatan dengan menggunakan mulutnya. Mulutnya tampak penuh sesak ketika ia menghisapi kemaluanku.
Setelah puas menikmati hangatnya mulut Dian, aku kembali gemas melihat buah dadanya yang membusung itu. Kembali kunikmati buah dadanya dengan mulutku. Kembali Dian mengerang tertahan sambil mengatupkan bibirnya. Sementara itu, akupun melucuti celana jeansnya dan sekalian celana dalamnya. Tampak vaginanya yang bersih tak berbulu seperti menantang untuk digenjot kemaluanku.
Tanganku meraba-raba vaginanya dan tak lama menemukan klitorisnya. Kuusap-usap klitorisnya itu, sementara mulutku kembali dengan gemas menikmati buah dadanya yang besar menantang. Terdengar dengusan nafas Dian semakin dalam dan cepat. Matanya masih menutup demikian juga dengan bibirnya. Tangannya tampak semakin keras meremas sprei ranjang kamar. Aku sudah ingin menyetubuhi gadis petugas creambath ini. Kurenggangkan pahanya sementara kuarahkan kemaluanku ke liang nikmatnya.
“Pelan-pelan ya Pak..” pintanya sambil membuka mata.
Tak kujawab, tapi mulai kudorong kemaluanku menerobos liang vaginanya. Memang dia sudah tidak perawan lagi, tetapi vaginanya masih sempit menjepit kemaluanku.
“Ahh..” jeritnya ketika kemaluanku telah menerobos vaginanya. Tak kuasa lagi dia untuk menahan jeritan nikmatnya.
Mulai kugenjot vaginanya, sambil kuremas-remas buah dadanya. Makin keras erangan Dian memenuhi ruangan itu.
“Ahh.. Ahh..” erangnya seirama dengan goyanganku.
Buah dadanya bergoyang menggiurkan ketika aku memompa vaginanya. Sesekali kuhentikan goyanganku untuk kembali menghisapi buah dadanya yang besar dengan gemas. Hampir 20 menit terus kupompa gadis manis pegawai salon ini. Tiba-tiba dia mengerang dan mengejang hebat tanda orgasme. Tampak butir keringat mengalir membasahi wajahnya yang manis. Kuseka keringatnya dengan penuh kasih sayang.
Kemudian kunaiki kembali tubuhnya dan kali ini kuletakkan kemaluanku diantara buah dadanya yang kenyal itu. Tanganku merapatkan buah dadanya, sehingga kemaluanku terjepit diantaranya. Nikmat sekali rasanya dijepit buah dada gadis ABG semanis dia. Mulai kugoyangkan badanku maju mundur sehingga buah dadanya yang kenyal menggesek-gesek kemaluanku dengan nikmat. Kadang kulepaskan kemaluanku dari himpitan buah dadanya untuk kemudian kusorongkan ke mulutnya untuk dihisap. Kemudian kembali kujepitkan diantara buah dadanya yang ranum itu.
Kira-kira 15 menit lamanya kemaluanku menikmati kenyalnya buah dada dan hangatnya mulut Dian. Akupun merasa akan orgasme, dan tak lama kusemburkan cairan ejakulasiku di atas buah dada Dian. Dengan kemaluanku, kuoleskan spermaku keseluruh permukaan buah dadanya yang sangat membuatku gemas itu.
“Pak.. Jangan bohong lho janji Bapak..” ujar Dian saat kami telah meluncur kembali di dalam mobilku.
“Oh nggak, sayang.. Cepat saja kamu kirim lamarannya ya” jawabku.
Dianpun tersenyum senang mendengarnya. Terbayang olehnya kerja di kantor yang merupakan cita-citanya. Akupun tersenyum senang membayangkan buah dada Dian yang akan dapat aku nikmati sepuasnya nanti. Kuturunkan Dian dipinggir jalan sambil kuberi uang untuk ongkos taksi.
“Terimakasih ya Pak Robert” katanya ketika dia turun dari mobilku.
“Sama-sama Dian” jawabku sambil melambaikan tangan.
Kukebut mobilku menuju jalan tol. Hari telah larut malam. Jalanan telah menjadi lenggang. Ingin rasanya cepat sampai di apartemanku setelah hari yang melelahkan ini. Tiba-tiba aku sadar kalau aku belum mentest secara seksama kemampuan Dian untuk menjadi resepsionis. Interpersonal skill, bahasa Inggris, telephone manner, dan lain-lain. Rupanya aku hanya terbuai oleh buah dadanya yang nikmat itu. Biarlah nanti bagian HRD yang mentestnya, pikirku. Kalau lulus ya diterima, kalau nggak ya nggak apa-apa. Toh aku sudah puas menikmati buah dadanya he.. He..
Kubuka jendela untuk membayar tol. Setelah membayar, langsung aku tancap gas melintasi kota Jakarta di waktu malam. Lagu “Breakin’ Away”nya Al Jarreau mengisi sepinya suasana dalam mobilku.

Tante Ninik Yang HOT

Kisah Tante Ninik yang umurnya sudah 40 tahun, Dari seorang yang bisa dianggap setengah baya, dengan gairah seks nya yang masih menggebu seperti layaknya remaja, Bahkan ada beberapa ungkapan istilah Puber kedua. Inilah Kisah sex atau cerita seks tante ninik yang memiliki body yang sangat yahuuddd... dan Bohay...

“Kriing..” jam di meja memaksa aku untuk memicingkan mata.
“Wah gawat, telat nih” dengan tergesa-gesa aku bangun lalu lari ke kamar mandi.
Pagi itu aku ada janji untuk menjaga rumah tanteku. Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan wajah seperti artis sinetron, namanya Ninik. Tinggi badan 168, payudara 34, dan tubuh yang langsing. Sejak kembali dari Malang, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan tante Ninik, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau. Oh ya, tante Ninik mempunyai dua anak perempuan Dini dan Fifi. Dini sudah kelas 2 SMA dengan tubuh yang langsing, payudara 36B, dan tinggi 165. Sedangkan Fifi mempunyai tubuh agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 dan payudara 36. Setiap aku berada di rumah tante Fifi aku merasa seperti berada di sebuah harem.

Tiga wanita cantik dan seksi yang suka memakai baju-baju transparan kalau di rumah. Kali ini aku akan ceritakan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya ketika suaminya sedang tugas dinas luar pulau untuk 5 hari.

Hari Senin pagi, aku memacu motorku ke rumah tante Ninik. Setelah perjalanan 15 menit, aku sampai di rumahnya. Langsung aku parkir motor di teras rumah. Sepertinya Dini dan Fifi masih belum berangkat sekolah, begitu juga tante Ninik belum berangkat kerja.
“Met pagi semua” aku ucapkan sapaan seperti biasanya.
“Pagi, Mas Firman. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya?” Fifi membalas sapaanku.
“Iya nih kesiangan” aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.
“Fir, kamu antar Dini dan Fifi ke sekolah ya. Tante belum mandi nih. Kunci mobil ada di tempat biasanya tuh.” Dari dapur tante menyuruh aku.
“OK Tante” jawabku singkat.
“Ayo duo cewek paling manja sedunia.” celetukku sambil masuk ke mobil. Iya lho, Dini dan Fifi memang cewek yang manja, kalau pergi selalu minta diantar.

“Daag Mas Firman, nanti pulangnya dijemput ya.” Lalu Dini menghilang dibalik pagar sekolahan.
Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Ninik.
Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Ninik masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Ninik tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Ninik sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan.

Terdengar suara desahan lirih, “Hmm, ohh, arhh”.
Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ninik ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Ninik, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Ninik berhubungan badan denganku.
“Lho Fir, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Ninik mengagetkan aku.
“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Ninik sambil masuk kamar.

Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Ninik berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur.
“Hmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut, karena tante Ninik sudah berbaring di sebelahku sambil tangannya memegang Mr. P dari luar sarung.
“Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Mr. P menegang 90%.
“Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang.” Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.

“Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga celana dalam kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya.

“Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.
“Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah.
“Iya, tadi Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah.

Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah.
“Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.

“Emm.., nggak kok tante. Maafin Firman ya.” Aku semakin salah tingkah.
“Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan.
“Maksud Firman, nggak salahkan kalau Firman pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku.
Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan.

“Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Fir.” tante Ninik merengek perlahan.
“Hmm..shh” tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.
Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Ninik. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras.
“Hmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Mr. P yang belum pernah dilihatnya.
“Ya sudah dibuka saja tante.” pintaku.

Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum.
“Wah, rupanya tante punya Mr. P lain yang lebih gedhe.” Gila tante Ninik ini, padahal Mr. P-ku belum besar maksimal karena terhalang CD.
Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Mr. P yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.
“Tante.. ngapain berhenti?” aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya.
“Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.
“Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.
Tante masih terkesima dengan Mr. P-ku yang mempunyai panjang 14 cm dengan diameter 4 cm.
“Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Mr. P ku.” Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.
“Hmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat ujung Mr. P.
Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Mr. P
“Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau.
Lalu aku tarik kepala tante Ninik sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Ninik. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga.

“Ayo Fir, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya.
“OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.
“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.
“Hh.. mm.. enak Fir, terus Fir.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur.
Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ninik. “Ahh..Fir..shh..Firr aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras.
“Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.
Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.

“Hmm..kamu pintar Fir. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeluk tubuhku.
“Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Mr. P ku sendiri.
“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Mr. P ku masih berdiri tegak dan belum puas.

Dipegangnya Mr. P ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.
“Fir, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Mr.P ku.

Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Ninik, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. PErlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.

“Tante siap ya, aku mau masukin Mr. P” aku memberi peringatan ke tante.
“Cepetan Fir, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Mr. P.
Dengan pelan aku dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Mr. P sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru.

“Fir, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan.
“Ahh.. shh mm, tante ini cara Firman agar tante juga merasa enak” Aku membalas omongan tante.
Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Mr. P ke dalam vagina tante.
“Ahh..” kami berdua melenguh.
Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih kencang, pada saat aku menarik Mr. P bibir vaginanya ikut tertarik.
“Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Ninik semakin menambah rangsangan.

Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Fir tante nyampai lagi”
Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Mr. P masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Ninik, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Mr. P.
“Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante.
“Di dalam aja Fir, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun.
Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.
“Arghh.. tante aku nyampai”.

“Aku juga Fir.. ahh” tante juga meracau.
Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.
“Fir, kamu hebat.” puji tante Ninik.
“Tante juga, vagina tante rapet sekali” aku balas memujinya.
“Fir, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.
“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya.

“Gak apa-apa Fir, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.
Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi.

Itulah pengalamanku dengan tante Ninik. Ternyata enak juga bermain dengan wanita yang berumur 40-an. Semenjak itu aku sering dapat telepon ajakan untuk berkencan dengan tante-tante. Rupanya tante Ninik menceritakan hal kehebatanku kepada teman-temannya.

Lelaki Pemuas tante Girang

Dua hari kemarin, saya benar-benar lelah, karena saya harus melayani Ci Virra. Siapakah Ci Virra? Ia adalah seorang warga keturunan. Ia seorang wanita karir. Umurnya sekitar 42 tahun. Tubuhnya gemuk dan nafsu seksnya sangat tinggi. Saya benar-benar kewalahan melayaninya. Tapi dia benar-benar kagum dengan kehebatan saya. Ia ketagihan, kapanpun kalau ia sedang horny, ia minta saya harus siap melayaninya.
Saya pasti akan menceritakan bagaimana hubungan saya dengan Ci Virra di lain waktu. Sekarang saya akan melanjutkan kisah saya dengan Mbak Ella. Masih ingat kan?
Seminggu sudah berlalu. Saya benar-benar merindukan Mbak Ella. Setiap hari kalau saya lagi horny, saya cuma bisa beronani dengan membayangkan tubuh seksinya. Entahlah, semenjak usia 12 tahun saya sudah sering beronani, dan yang menjadi fantasi seks saya pasti wanita-wanita dewasa. Saya lebih bergairah bila mengkhayalkan mereka. Dan khayalan itu pertama kali terwujud dengan Mbak Ella. Saya memang memiliki beberapa pacar, tapi tak ada gairah sedikitpun untuk ngeseks dengan mereka. Mungkin saya mengidap penyakit sindroum complex, kalau tidak salah.
Hari itu sekitar pukul 6 sore. Aku sedang di toko, sepi sekali, benar-benar BT. Tiba-tiba HPku berdering.
“Hallo sayang, apa kabar? Kangen ga sama Mbak? Kamu lagi ngapain?”, suara merdu yang sedang kutunggu-tunggu.
“Ah enggak kangen kok. Biasa aja tuh. Mbak lagi dimana?”
“Ih kamu jahat deh. Mbak lagi di Jakarta, di kafe XX. Mbak juga enggak kangen sama kamu, Mbak cuma kangen sama burung kamu. Apa burung kamu gak rindu sama sarangnya? Kesini yah? Mbak tunggu!”
“Ok deh Mbak, nanti saya suruh burung saya terbang kesana.”
Mbak Ella hanya tertawa. Aku pun segera menutup toko lalu bergegas mandi. Aku mambayangkan betapa indahnya malam nanti. Aku akan bertempur habis-habisan dengan Mbak Ella. Membayangkannya saja sudah nikmat, apalagi mencicipinya.
Sebelum jam 8 malam aku telah sampai di kafe itu. Setelah masuk ke dalam dari sudut kafe ada wanita sedang melambaikan tangan. Itulah Mbak Ella, wanita yang kurindukan selama ini. Dia tidak sendiri, disebelahnya ada seorang wanita lagi. Dari raut wajahnya terlihat kalau dia sudah berumur, mungkin hampir 50 tahun. Namun begitu ia terlihat begitu anggun dan berwibawa dengan menggunakan kemeja biru dan rok panjang.
Mbak Ella memperkenalkanku padanya. Ibu Lis namanya. Beliau adalah direktur utama di tempat Mbak Ella bekerja. Pantas saja kalau Mbak Ella terlihat begitu hormat padanya. Setelah lama berbincang-bincang, tiba-tiba saja Mbak Ella pamit pergi.
“Wan, Mbak pergi dulu ya, ada urusan mendadak, kamu tolong temani Ibu Lis ya!” Aku hanya menganggukkan kepala.
Setelah mencium keningku ia langsung pergi. Aku hanya terdiam dan menunduk karena kulihat Ibu Lis memperhatikanku dengan serius.
“Hey, kok diam aja. Jangan takut donk, memangnya Ibu mau menerkam kamu. Kita jalan yuk, cari udara segar.”
Aku hanya tertawa kecil ketika ia mencubit pipiku kemudian menggandeng tanganku keluar dari kafe itu. Selama dua jam kami keliling kota. Ibu Lis menceritakan pengalaman hidupnya, dari bisnis sampai keluarga. Kini ia telah menjanda dengan dua orang anak yang tinggal di luar negeri dan sudah menikah. Menurutnya semua telah diraihnya, kecuali satu, belaian hangat dan kasih sayang dari seorang pria. Suaminya telah meniggalkannya lima tahun yang lalu. Ah seperti yang kuduga akhirnya ia megutarakan maksudnya. Ia ingin malam ini aku mengobati kesepiannya, memuaskan hasrat biologis yang selama ini tersimpan. Ia akan memberikan apa yang kuminta asal aku dapat memuaskannya. Aku hanya mengganggukkan kepala, tak kusangka wanita yang sebelumnya terlihat begitu tegar, angkuh, kini menangis di depanku.
Tepat jam 12 kami check in di sebuah hotel mewah di kawasan kota. Begitu sampai di kamar, tak kusangka bagaikan macan kelaparan ia langsung menerkamku, menjatuhkanku diatas kasur. Dengan kasar ia melepas pakaianku, membuka celanaku, dan langsung memakan kontolku.
“Ah.. ohh pelan-pelan Bu, sakit nih, ohh.. hisap Bu, hisap!”
“Maaf Wan, ahh Ibu sudah lama gak ngemut barang yang enak ini. Kontolmu gede, panjang lagi, ohh beruntung sekali istri kamu nanti. Ehmm enak Wan.”
Ibu Lis memang hebat memanjakan kontolku. Baru sepuluh menit, sudah kurasakan lahar panas akan keluar. Kutekan kepalanya kedalam ketika pejuku keluar dan langsung masuk ke dalam mulutnya. Ia meminum seluruhnya, lalu membersihkan kontolku dengan lidahnya.
“Ahh enak Wan. Peju kamu nikmat sekali. Nanti kasih Ibu lagi ya?”
Kemudian ia berdiri dan melepaskan seluruh pakaiannya. Wow hebat juga, walaupun usianya hampir setengah abad, terlihat payudaranya yang besar hanya sedikit mengendur, kulit tubuhnya pun masih kencang, bulu-bulu kemaluannya juga terlihat rapi. Sepertinya ia merawat tubuhnya dengan baik.
Aku langsung menarik tangannya, kurebahkan ia, kuciumi senti demi senti tubuhnya. Kulumat vaginanya, kusedot, hisap, kadang kumainkan lidahku di itilnya. Sementara kedua tanganku memijat halus payudaranya. Belum sampai lima menit, ia menekan-nekan kepalaku, ia hendak orgasme, kutekan pangkal pahanya keras-keras. Ahh keluarlah cairan kenikmatannya, ia mengerang keras, kemudian kusedot habis cairan itu dan kubersihkan memeknya dengan lidahku.
Aku kemudian bangkit dan pergi ke kamar mandi. Entah kenapa, diruangan ber-AC itu badanku terasa panas, mugkin karena lelah berkeliling kota tadi. Aku pun mandi, kupikir sekalian memberi waktu bagi Ibu Lis untuk istirahat sebentar. Begitu keluar dari kamar mandi, kulihat tubuh mulus terpampang di depanku. Gairahku bangkit lagi, kudekati ia. Alamak, ternyata ia sudah tertidur, mungkin ia benar-benar lelah, tak tega hatiku untuk membangunkannya. Aku berpikir keras, gairahku makin memuncak. Akhirnya aku teringat Mbak Ella, aku menelponnya dan kuceritakan kejadiannya.
Ternyata ia sedang berada di sebuah apartemen di Jl.Gotot Subroto. Aku segera berpakaian dan meluncur kesana. Setengah jam kemudian aku sudah sampai disana. Aku benar-benar sudah tak tahan, ingin segera kulumat habis setiap jengkal tubuh mulus Mbak Ella.
Kuketuk perlahan kamar nomor 634. Terdengar langkah orang mendekat. Pintu pun dibuka, di depanku berdiri seorang wanita bertubuh gemuk berumur kira-kira 40 tahun. Ia hanya mengenakan daster tipis, dibalik dasternya itu terlihat kedua payudaranya, sangat besar tapi sudah kendur.
Aku dipersilahkan masuk. Ketika berjalan kedua belah pantatnya juga terlihat jelas, besar sekali.Sampai di dalam kulihat seorang wanita lagi kira-kira berumur sama sedang tidur telanjang di kasur.Ya ampun, ia tengah memainkan memeknya dengan tangan kanannya. Kedua jarinya disodok-sodok ke dalam lubang memeknya. Sementara tangan kirinya memeras kencang payudaranya sendiri.
Aku begitu terkesima melihatnya. Tiba-tiba saja wanita bertubuh gemuk yang tadi langsung mendorongku dan menjatuhkanku ke atas kasur. Ternyata ia sudah telanjang bulat. Sedikit ngeri dan takut, tapi juga lucu melihat tubuh gemuk telanjang di depanku. Lucu sekali, kedua pahanya begitu lebar, sampai-sampai memeknya tidak terlihat.
Wanita gemuk itu menindihku. Kemudian membuka paksa baju dan celanaku. Setelah telanjang, dengan rakus ia menciumi seluruh tubuhku. Ia memijat halus kontolku. Ah nikmat sekali pijatannya. Dengan cepat kontolku menegang keras. Ia pun langsung menelan habis, terkadang mengulum, menyedot, dan mengocok-ngocok kontolku.
Sepuluh menit kemudian ia bangkit dan mengangkangiku. Perlahan-lahan kontolku dibimbing masuk ke memeknya. Setelah masuk, ia diam saja, hanya matanya terpejam menikmati sesuatu barang yang besar memenuhi lubang kenikmatannya. Kemudian ia mulai memainkan pantatnya, turun naik perlahan, terkadang pinggulnya digoyang-goyang.
Tiba-tiba saja wanita kurus disampingku bangkit, dan langsung mengangkangiku diatas. Memeknya tepat berada di depan mukaku. Ia menunjuk kearah memeknya. Tanpa dikomando, aku langsung melumat memek yang ternyata sudah basah itu. Kusedot habis, sementara kedua tanganku meremas-remas payudaranya.
Badanku terasa remuk ditindih oleh dua orang wanita. Beberapa menit kemudian wanita gemuk itu mengerang hebat, kedua tangannya mencengkram keras badanku. Ia mendapatkan orgasmenya yang pertama. Bersamaan dengan itu laharku juga meletus di rongga rahimnya. Ah nikmat sekali. Ini yang kutunggu-tunggu karena tadi sempat tertunda.
Mulutku masih memainkan memek wanita kurus diatasku. Semenit kemudian ia juga mengerang keras sambil menjambak rambutku. Keluarlah cairan kenitmatannya, dan langsung kusedot habis, kubersihkan memeknya dengan lidahku. Kemudian ia berbaring disebelah kiriku, sementara wanita gemuk itu berbaring di sebelah kananku.
Kemudian aku bangkit dan berjalan menuju dapur. Haus sekali rasanya setelah bertempur tadi. Yah baru pertama kali aku melawan dua wanita sekaligus. Aku duduk di kursi dapur, meminum segelas jus jeruk dingin. Lama aku terdiam membayangkan kejadian tadi. Sampai tiba-tiba gairahku bangkit lagi. Aku segera bergegas kembali ke ranjang. Ternyata kedua wanita itu sudah tertidur pulas. Aku bingung harus memilih yang mana.
Akhirnya kuhampiri wanita yang bertubuh kurus karena belum kurasakan kehangatan memeknya dan ia pun belum mencoba kehebatan kontolku. Kusibakkan kedua pahanya. Terlihat memeknya sudah kering, kubasahi dengan air liurku. Perlahan tapi pasti, kuhujamkan batang kejantananku. Ia terbangun dan merintih, kemudian hanya tersenyum kecil dan memejamkan matanya lagi. Kubiarkan sebentar kontolku di dalam. Aku ingin merasakan kehangatan memeknya. Perlahan-lahan kumaju-mundurkan pantatku, sambil sesekali menggoyangkan pinggulku.
“Ahh.. ohh. Terus Mas, enak Mas, ohh.. ohh. nikmat sekali. Ayo Mas, sekalian cobain susuku donk!”
Sesuai perintahnya, segera kusedot payudara kirinya, sementara tanganku memelintir puting payudara kanannya. Ia mengerang kecil ketika kugigit putingnya. Pinggulku tetap menggenjotnya. Semakin lama semakin kupercepat ketika aku tahu ia akan orgasme. Bibir memeknya terasa menjepit keras kontolku ketika ia orgasme. Kuperlambat genjotanku, kemudian kucabut kontolku. Ia berbaring lemas.
Kulirik wanita gemuk disampingku. Ternyata ia telah terbangun dan sedang memainkan memeknya dengan tangannya. Rupanya dari tadi ia melihat permainanku dengan wanita yang kurus. Ia menatapku dan menunjuk-nunjuk memeknya.
“Ayo Mas, masukin dong, aku sudah gak tahan nich. Memekku sudah gatel lagi kepengin ngerasain kontol Mas yang gede.”
“Sabar sayang, enak yah kontolku ini, kepingin lagi yah?”
“Ayo dong Mas, jangan bercanda ah.”
Kontolku masih meneras dan tegang. Segera kuhujamkan ke liang kenikmatan wanita gemuk itu. Ternyata ia memang lebih pintar dari wanita yang kurus. Sambil kugenjot, ia memainkan sendiri pinggulnya memutar berlawanan dengan pinggulku.
Tiba-tiba ia mengangkat kedua kakinya dan disenderkan di pundakku. Aku pun duduk mengangkang, namun kontolku tetap menancap di lubang memeknya. Ah pintar sekali ia memilih gaya. Secara perlahan aku mulai menggenjot lagi.
Wanita yang kurus tiba-tiba bangkit dan langsung melumat payudara wanita yang gemuk. Pandai juga ia memainkan payudara itu satu persatu. Aku senang karena ada yang membantuku agar wanita gemuk ini cepat mencapai klimaks. Yah saat itu memang kurasakan laharku akan keluar, sementara wanita gemuk ini masih asyik menggoyang-goyang pinggulnya.
Kemudian kepalaku dicengkram keras oleh kedua kaki wanita yang gemuk. Ah rupanya ia akan orgasme. Kedua tangannya menjambak keras rambut wanita yang kurus.
“Ayo Mas, goyang yang kencang, ayo cepat, ohh.. ohh.. aahh”
“SAya juga sayang, dikeluarin di dalam aja yah, biar lebih enak.”
“Tersserraahh kammuu.. ahh.”
Ia mengerang hebat. Sampai-sampai wanita yang kurus berteriak juga menahan sakit sambil memegang rambutnya yang dijambak. Kepalaku juga sakit oleh jepitan kedua kakinya.
Aku segera mencabut kontolku. Laharku belum keluar. Segera kutarik kepala wanita yang bertubuh kurus. Kupaksa ia untuk mengoralku. Ternyata pintar juga ia memakan kontolku. Semenit kemudian meletuslah laharku di dalam mulutnya. Ia langsung meminum habis sampai bersih. Aku langsung terlentang lemas sampai akhirnya tertidur.
Aku baru terbangun kira-kira jam 8 pagi. Benar-benar lemas badanku ini, serasa mau copot tulang-tulangku. Aku segera berpakaian dan menuju dapur karena kudengar suara kedua wanita itu sedang bercakap-cakap.
“Selamat pagi sayang, cape yah. Ini Tante sudah buatkan susu dan nasi goreng untuk kamu.”, Wanita yang gemuk ini menggandeng tanganku untuk duduk.
“Perkenalkan nama saya Erna, panggil saja Tante Erna. Nah, yang ini Tante Dian. Kami berdua adalah teman bisnisnya Ella.”
Ya ampun, aku baru teringat kalau tujuanku kesini unuk bertemu dengan Mbak Ella. Karena nafsuku yang tertahan semalam aku jadi lupa.
Kami pun sarapan bersama. Tante Erna menceritakan kalau mereka suka berjudi, siapa yang menang harus menghadiahkan seorang gigolo sebagai pembayaran pajak kepada yang kalah. Mungkin maksudnya agar yang kalah tidak terlalu emosi karena kekalahannya. Dan semalam Mbak Ella telah menang besar, dan menjadikanku sebagai pajaknya. Selain mereka bertiga sebenarnya masih ada dua orang lagi, namun tidak bisa datang. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika kedua orang itu datang, berarti aku harus bertempur habis-habisan dengan empat orang. Wah mana tahan.
Tepat pukul 10 aku pamit pulang. Mereka mengucapkan banyak terima kasih. Mereka benar-benar puas dengan pelayananku semalam. Mereka memberiku uang dalam sebuah amplop. Aku menolaknya, karena dipaksa aku menerimanya juga.
Ingin rasanya cepat tiba di rumah, badanku benar-benar remuk, aku ingin segera dipijat oleh Bik Inah pembantuku. Di perjalanan kubuka amplop itu. Wow isinya satu juta rupiah. Kupikir tak sia-sia perjuanganku semalam.

Cerita Sex Ngentot Putri Sulung

Rambutnya yang lebat tumbuh terjaga selalu di atas bahu. Meski rambutnya agak kemerahan namun karena kulitnya yang putih bersih, selalu saja menarik dipandang, apalagi kalau berada dalam pelukan dan dielus-elus. Perjumpaan di Yogya ini mengingatkan peristiwa sepuluh tahun lalu ketika ia masih kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama di Yogya. Selama kuliah, ia tinggal di rumah bude, kakak ibunya yang juga kakak ibuku. Rumahku dan rumah bude agak jauh dan waktu itu kami jarang ketemu Nana.

Aku mengenalnya sejak kanak-kanak. Ia memang gadis yang lincah, terbuka dan tergolong berotak encer. Setahun setelah aku menikah, isteriku melahirkan anak kami yang pertama. Hubungan kami rukun dan saling mencintai. Kami tinggal di rumah sendiri, agak di luar kota. Sewaktu melahirkan, isteriku mengalami pendarahan hebat dan harus dirawat di rumah sakit lebih lama ketimbang anak kami. Sungguh repot harus merawat bayi di rumah. Karena itu, ibu mertua, ibuku sendiri, tante (ibunya Nana) serta Nana dengan suka rela bergiliran membantu kerepotan kami. Semua berlalu selamat sampai isteriku diperbolehkan pulang dan langsung bisa merawat dan menyusui anak kami.

Hari-hari berikutnya, Nana masih sering datang menengok anak kami yang katanya cantik dan lucu. Bahkan, heran kenapa, bayi kami sangat lekat dengan Nana. Kalau sedang rewel, menangis, meronta-ronta kalau digendong Nana menjadi diam dan tertidur dalam pangkuan atau gendongan Nana. Sepulang kuliah, kalau ada waktu, Nana selalu mampir dan membantu isteriku merawat si kecil. Lama-lama Nana sering tinggal di rumah kami. Isteriku sangat senang atas bantuan Nana. Tampaknya Nana tulus dan ikhlas membantu kami. Apalagi aku harus kerja sepenuh hari dan sering pulang malam. Bertambah besar, bayi kami berkurang nakalnya. Nana mulai tidak banyak mampirke rumah. Isteriku juga semakin sehat dan bisa mengurus seluruh keperluannya. Namun suatu malam ketika aku masih asyik menyelesaikan pekerjaan di kantor, Nana tiba-tiba muncul.

"Ada apa Na, malam-malam begini."
"Mas Danu, tinggal sendiri di kantor?"
"Ya, Dari mana kamu?"
"Sengaja kemari."
Nana mendekat ke arahku. Berdiri di samping kursi kerja. Nana terlihat mengenakan rok dan T-shirt warna kesukaannya, pink. Tercium olehku bau parfum khas remaja.

"Ada apa, Nana?"
"Mas... aku pengin seperti Mbak Tari."
"Pengin? Pengin apanya?" Nana tidak menjawab tetapi malah melangkah kakinya yang putih mulus hingga berdiri persis di depanku. Dalam sekejap ia sudah duduk di pangkuanku.
"Nana, apa-apaan kamu ini.." Tanpa menungguku selesai bicara, Nana sudah menyambarkan bibirnya di bibirku dan menyedotnya kuat-kuat. Bibir yang selama ini hanya dapat kupandangi dan bayangkan, kini benar-benar mendarat keras. Kulumanya penuh nafsu dan nafas halusnya menyeruak. Lidahnya dipermainkan cepat dan menari lincah dalam rongga mulutku. Ia mencari lidahku dan menyedotnya kuat-kuat. Aku berusaha melepaskannya namun sandaran kursi menghalangi. Lebih dari itu, terus terang ada rasa nikmat setelah berbulan-bulan tidak berhubungan intim dengan isteriku. Nana merenggangkan pagutannya dan katanya, "Mas, aku selalu ketagihan Mas. Aku suka berhubungan dengan laki-laki, bahkan beberapa dosen telah kuajak beginian. Tidak bercumbu beberapa hari saja rasanya badan panas dingin. Aku belum pernah menemukan laki-laki yang pas."

Kuangkat tubuh Nana dan kududukkan di atas kertas yang masih berserakan di atas meja kerja. Aku bangkit dari duduk dan melangkah ke arah pintu ruang kerjaku. Aku mengunci dan menutup kelambu ruangan.
"Na.. Kuakui, aku pun kelaparan. Sudah empat bulan tidak bercumbu dengan Tari."
"Jadikan aku Mbak Tari, Mas. Ayo," kata Nana sambil turun dari meja dan menyongsong langkahku.
Ia memelukku kuat-kuat sehingga dadanya yang empuk sepenuhnya menempel di dadaku. Terasa pula penisku yang telah mengeras berbenturan dengan perut bawah pusarnya yang lembut. Nana merapatkan pula perutnya ke arah kemaluanku yang masih terbungkus celana tebal. Nana kembali menyambar leherku dengan kuluman bibirnnya yang merekah bak bibir artis terkenal. Aliran listrik seakan menjalar ke seluruh tubuh. Aku semula ragu menyambut keliaran Nana. Namun ketika kenikmatan tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuh, menjadi mubazir belaka melepas kesempatanini.

"Kamu amat bergairah, Nana.." bisikku lirih di telinganya.
"Hmmm... iya... Sayang.." balasnya lirih sembari mendesah.
"Aku sebenarnya menginginkan Mas sejak lama... ukh..." serunya sembari menelan ludahnya.
"Ayo, Mas... teruskan.."
"Ya Sayang. Apa yang kamu inginkan dari Mas?"
"Semuanya," kata Nana sembari tangannya menjelajah dan mengelus batang kemaluanku. Bibirnya terus menyapu permukaan kulitku di leher, dada dan tengkuk. Perlahan kusingkap T-Shirt yang dikenakannya. Kutarik perlahan ke arah atas dan serta merta tangan Nana telah diangkat tanda meminta T-Shirt langsung dibuka saja. Kaos itu kulempar ke atas meja. Kedua jemariku langsung memeluknya kuat-kuat hingga badan Nana lekat ke dadaku. Kedua bukitnya menempel kembali, terasa hangat dan lembut. Jemariku mencari kancing BH yang terletak di punggungnya. Kulepas perlahan, talinya, kuturunkan melalui tangannya. BH itu akhirnya jatuh ke lantai dan kini ujung payudaranya menempel lekat ke arahku. Aku melorot perlahan ke arah dadanya dan kujilati penuh gairah. Permukaan dan tepi putingnya terasa sedikit asin oleh keringat Nana, namun menambah nikmat aroma gadis muda.

Tangan Nana mengusap-usap rambutku dan menggiring kepalaku agar mulutku segera menyedot putingnya. "Sedot kuat-kuat Mas, sedooottt..." bisiknya. Aku memenuhi permintaannya dan Nana tak kuasa menahan kedua kakinya. Ia seakan lemas dan menjatuhkan badan ke lantai berkarpet tebal. Ruang ber-AC itu terasa makin hangat. "Mas lepas..." katanya sambil telentang di lantai. Nana meminta aku melepas pakaian. Nana sendiri pun melepas rok dan celana dalamnya. Aku pun berbuat demikian namun masih kusisakan celana dalam. Nana melihat dengan pandangan mata sayu seperti tak sabar menunggu. Segera aku menyusulnya, tiduran di lantai. Kudekap tubuhnya dari arah samping sembari kugosokkan telapak tanganku ke arah putingnya. Nana melenguh sedikit kemudian sedikit memiringkan tubuhnya ke arahku. Sengaja ia segera mengarahkan putingnya ke mulutku.

"Mas sedot Mas... teruskan, enak sekali Mas... enak..." Kupenuhi permintaannya sembari kupijat-pijat pantatnya. Tanganku mulai nakal mencari selangkangan Nana. Rambutnya tidak terlalu tebal namun datarannya cukup mantap untuk mendaratkan pesawat "cocorde" milikku. Kumainkan jemariku di sana dan Nana tampak sedikit tersentak. "Ukh... khmem.. hsss... terus... terus," lenguhnya tak jelas. Sementara sedotan di putingnya kugencarkan, jemari tanganku bagaikan memetik dawai gitar di pusat kenikmatannya. Terasa jemari kanan tengahku telah mencapai gumpalan kecil daging di dinding atas depan vaginanya, ujungnya kuraba-raba lembut berirama. Lidahku memainkan puting sembari sesekali menyedot dan menghembusnya. Jemariku memilin klitoris Nana dengan teknik petik melodi.

Nana menggelinjang-gelinjang, melenguh-lenguh penuh nikmat. "Mas... Mas... ampun... terus, ampun... terus ukhhh..." Sebentar kemudian Nana lemas. Namun itu tidak berlangsung lama karena Nana kembali bernafsu dan berbalik mengambil inisitif. Tangannya mencari-cari arah kejantananku. Kudekatkan agar gampang dijangkau, dengan serta merta Nana menarik celana dalamku. Bersamaan dengan itu melesat keluar pusaka kesayangan Tari. Akibatnya, memukul ke arah wajah Nana. "Uh... Mas... apaan ini," kata Nana kaget. Tanpa menunggu jawabanku, tangan Nana langsung meraihnya. Kedua telapak tangannya menggenggam dan mengelus penisku.

"Mas... ini asli?"
"Asli, 100 persen," jawabku.
Nana geleng-geleng kepala. Lalu lidahnya menyambar cepat ke arah permukaan penisku yang berdiameter 6 cm dan panjang 19 cm itu, sedikit agak bengkok ke kanan. Di bagian samping kanan terlihat menonjol aliran otot keras. Bagian bawah kepalanya, masih tersisa sedikit kulit yang menggelambir. Otot dan gelambiran kulit itulah yang membuat perempuan bertambah nikmat merasakan tusukan senjata andalanku.

"Mas, belum pernah aku melihat penis sebesar dan sepanjang ini."
"Sekarang kamu melihatnya, memegangnya dan menikmatinya."
"Alangkah bahagianya MBak Tari."
"Makanya kamu pengin seperti dia, kan?"
Nana langsung menarik penisku. "Mas, aku ingin cepat menikmatinya. Masukkan, cepat masukkan."
Nana menelentangkan tubuhnya. Pahanya direntangkannya. Terlihat betapa mulus putih dan bersih. Diantara bulu halus di selangkangannya, terlihat lubang vagina yang mungil. Aku telah berada di antara pahanya. Exocet-ku telah siap meluncur. Nana memandangiku penuh harap.

"Cepat Mas, cepat.."
"Sabar Nana. Kamu harus benar-benar terangsang, Sayang..."
Namun tampaknya Nana tak sabar. Belum pernah kulihat perempuan sekasar Nana. Dia tak ingin dicumbui dulu sebelum dirasuki penis pasangannya. "Cepat Mas..." ajaknya lagi. Kupenuhi permintaannya, kutempelkan ujung penisku di permukaan lubang vaginanya, kutekan perlahan tapi sungguh amat sulit masuk, kuangkat kembali namun Nana justru mendorongkan pantatku dengan kedua belah tangannya. Pantatnya sendiri didorong ke arah atas. Tak terhindarkan, batang penisku bagai membentur dinding tebal. Namun Nana tampaknya ingin main kasar. Aku pun, meski belum terangsang benar, kumasukkan penisku sekuat dan sekencangnya. Meski perlahan dapat memasukirongga vaginanya, namun terasa sangat sesak, seret, panas, perih dan sulit. Nana tidak gentar, malah menyongsongnya penuh gairah.

"Jangan paksakan, Sayang.." pintaku.
"Terus. Paksa, siksa aku. Siksa... tusuk aku. Keras... keras jangan takut Mas, terus.." Dan aku tak bisa menghindar. Kulesakkan keras hingga separuh penisku telah masuk. Nana menjerit, "Aouwww.. sedikit lagi.." Dan aku menekannya kuat-kuat. Bersamaan dengan itu terasa ada yang mengalir dari dalam vagina Nana, meleleh keluar. Aku melirik, darah... darah segar. Nana diam. Nafasnya terengah-engah. Matanya memejam. Aku menahan penisku tetap menancap. Tidak turun, tidak juga naik. Untuk mengurangi ketegangannya, kucari ujung puting Nana dengan mulutku. Meski agak membungkuk, aku dapat mencapainya. Nana sedikit berkurang ketegangannya.

Beberapa saat kemudian ia memintaku memulai aktivitas. Kugerakkan penisku yang hanya separuh jalan, turun naik dan Nana mulai tampak menikmatinya. Pergerakan konstan itu kupertahankan cukup lama. Makin lama tusukanku makin dalam. Nana pasrah dan tidak sebuas tadi. Ia menikmati irama keluar masuk di liang kemaluannya yang mulai basah dan mengalirkan cairan pelicin. Nana mulai bangkit gairahnya menggelinjang dan melenguh dan pada akhirnya menjerit lirih, "Uuuhh.. Mas... uhhh... enaakkkk.. enaaakkk... Terus... aduh... ya ampun enaknya.." Nana melemas dan terkulai. Kucabut penisku yang masih keras, kubersihkan dengan bajuku. Aku duduk di samping Nana yang terkulai.

"Nana, kenapa kamu?"
"Lemas, Mas. Kamu amat perkasa."
"Kamu juga liar."

Nana memang sering berhubungan dengan laki-laki. Namun belum ada yang berhasil menembus keperawanannya karena selaput daranya amat tebal. Namun perkiraanku, para lelaki akan takluk oleh garangnya Nana mengajak senggama tanpa pemanasan yang cukup. Gila memang anak itu, cepat panas.

Sejak kejadian itu, Nana selalu ingin mengulanginya. Namun aku selalu menghindar. Hanya sekali peristiwa itu kami ulangi di sebuah hotel sepanjang hari. Nana waktu itu kesetanan dan kuladeni kemauannya dengan segala gaya. Nana mengaku puas.

Setelah lulus, Nana menikah dan tinggal di Palembang. Sejak itu tidak ada kabarnya. Dan, ketika pulang ke Yogya bersama anaknya, aku berjumpa di rumah bude.
"Mas Danu, mau nyoba lagi?" bisiknya lirih.
Aku hanya mengangguk.
"Masih gede juga?" tanyanya menggoda.
"Ya, tambah gede dong."
Dan malamnya, aku menyambangi di hotel tempatnya menginap. Pertarungan pun kembali terjadi dalam posisi sama-sama telah matang.
"Mas Danu, Mbak Tari sudah bisa dipakai belum?" tanyanya.
"Belum, dokter melarangnya," kataku berbohong.
Dan, Nana pun malam itu mencoba melayaniku hingga kami sama-sama terpuaskan.

Cerita Dewasa Montir Yang Bringas


Cerita dewasa yang tak kalah serunya kami sajikan buat anda yang sukak banget ama yang namanya cerita dewasa.Selamat membaca,dan semoga saja cerita ini bisa menyenangkan hati para pembaca sekalian.

cerita dewasaSekitar jam tiga sore aku
bersama sepupuku, Ellen baru saja
sampai di rumahnya setelah jalan-
jalan di mall. Setengah jam kami
disana nonton VCD sampai

pacarnya yang bernama Winston datang. Memang sih hari itu aku
bermain ke sini agar bisa sekalian
sorenya mengambil mobilku yang
sedang di service rutin di sebuah
bengkel di daerah Jakarta Timur
yang kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah Ellen. Pas sekali saat itu
Winston datang untuk nge-date jadi
aku bisa ikut menumpang diantar
ke bengkel itu. Kamipun berangkat dari rumahnya
dengan mobil BMW-nya Winston.
Walaupun tidak terlalu jauh namun
kami sedikit terjebak macet karena
saat itu jam bubaran. Yang
kukhawatirkan adalah takutnya bengkelnya keburu tutup, kalau
begitu kan aku mau tidak mau
harus tetap menumpang pada
Winston padahal mereka mau pergi
nonton dan aku tidak mau
mengganggu kebersamaan mereka. Akhirnya tiba juga kami di
bengkel itu tepat ketika akan tutup. "Wah.. Sudah mau tutup tuh Ci,
mendingan cepetan lari turun, siapa
tahu masih keburu," kata Ellen.
"Tanyain dulu Ci, kita tunggu kamu
di sini, kalau ternyata belum bisa
ambil, kamu ikut kita jalan aja," Winston memberi saran. Akupun segera turun dan setengah
berlari ke arah pegawai yang
sedang mendorong pintu. "Mas.. Mas tunggu, jangan ditutup
dulu, saya mau ngambil mobil saya
yang Hyundai warna merah yang
dititip kemarin Selasa itu loh!"
kataku dengan terburu-buru.
"Tapi kita sudah mau tutup non, kalau mau besok balik aja lagi,"
katanya.
"Ayo dong, Mas katanya di telepon
tadi sudah bisa diambil, tolong dong
bentar aja yah, saya sudah ke sini
jauh-jauh nih!" desakku. "Ada apa nih, Kos, kok malah
ngobrol," kata seorang pria yang
muncul dari samping belakangnya. Kebetulan sekali pria itu adalah
montir yang menangani mobilku
ketika aku membawa mobil itu ke
sini, orangnya tinggi dan agak
gemuk dengan rambut gaya
tentara, usianya sekitar awal empat puluh, belakangan kuketahui
bernama Fauzan, agaknya dia
tergolong montir yang cukup senior
di sini. Akupun lalu mengutarakan maksud
kedatanganku ke sini untuk
mengambil mobilku itu padanya.
Awalnya sih dia juga menyuruhku
kembali lagi besok karena bengkel
sudah tutup, tapi karena terus kubujuk dan kujanjikan bonus
uang rokok akhirnya dia menyerah
juga dan mempersilakanku masuk
menunggu di dalam. Sebenarnya sih
kalau bengkelnya dekat dengan
rumahku aku juga bisa saja kembali besok, tapi masalahnya letak tempat
ini cukup jauh dari rumahku dan
macet pula, kan BT banget kalau
harus dua kali jalan. Aku melambaikan tangan ke arah
Ellen dan Winston yang menunggu
di mobil pertanda masalah sudah
beres dan mereka boleh pergi,
merekapun membalas lambaianku
dan mobil itu berjalan meninggalkanku. Pak Fauzan
menjelaskan padaku tentang
kondisi mobilku, dia bilang bahwa
semuanya ok-ok saja, kecuali ada
sebuah onderdil di bagian bawah
mobil yang sebentar lagi tidak layak pakai karena sudah banyak
berkarat (sory.. Aku tidak mengerti
otomotif selain menggunakannya,
sampai lupa nama onderdil itu).
Karena memikirkan kenyamanan
jangka panjang, aku menanyakan kalau bagian itu diganti sekarang
memakan waktu lama tidak,
ongkos sih tidak masalah. Setelah
berpikir sesaat dia pun
mengiyakannya dan menyuruhku
duduk menunggu. Sejumlah pegawai dan kasir wanita
sudah berjalan ke pintu keluar
meninggalkan tempat ini. Di
ruangan yang cukup luas ini
tinggallah aku dengan Pak Fauzan
serta beberapa montir yang sedang menyelesaikan pekerjaan yang
tanggung. Seluruhnya ada empat
orang di ruangan ini termasuk aku
yang satu-satunya wanita. "Masih banyak kerjaannya ya Mas?"
tanyaku iseng-iseng pada montir
brewok di dekatku yang sedang
mengotak-atik mesin depan sebuah
Kijang.
"Dikit lagi kok Non, makanya mending diselesaikan sekarang biar
besoknya lebih santai," jawabnya
sambil terus bekerja. Tidak jauh dari tempat dudukku
Pak Fauzan sedang berjongkok di
sebelah mobilku dan di sebelahnya
seorang rekannya yang cuma
kelihatan kakinya sedang berbaring
mengerjakan perkerjaannya di kolong mobil. Ternyata pekerjaan
itu lama juga selesainya, seperempat
jam sudah aku menunggu. Melihat
situasi seperti ini, timbullah pikiran
isengku untuk menggoda mereka.
Hari itu aku memakai kaos ketat oranye berlengan panjang yang
dadanya agak rendah, lekuk
tubuhku tercetak oleh pakaian
seperti itu, bawahnya aku memakai
rok hitam yang menggantung
beberapa senti di atas lutut. Maka bukanlah hal yang aneh kalau para
pria itu di tengah kesibukannya
sering mencuri-curi pandang ke
arahku, apalagi sesekali aku
sengaja menyilangkan kakiku. Aku berjalan ke arah mobilku dan
bertanya pada Pak Fauzan, "Masih
lama ya Pak?"
"Hampir Non, ini yang susah tuh
melepas yang lamanya, habis sudah
berkarat, sebenarnya sih pasangnya gampang saja, bentar
lagi juga beres kok"
"Perlu saya bantuin enggak? Bosen
dari tadi nunggu terus," tanyaku
sambil dengan sengaja berjongkok
di hadapannya dengan lutut kiri bertumpu di lantai sehingga
otomatis paha putih mulusku
tersingkap kemana-mana dan
celana dalam merahku juga terlihat
jelas olehnya. Dia terlihat gugup dan matanya
tertumbuk ke bawah rokku yang
kelihatan karena posisi jongkokku.
Aku yakin burungnya pasti sudah
terbangun dan memberontak ingin
lepas dari sangkarnya. Namun aku bersikap biasa saja seolah tidak
mengetahui sedang diintip. "Oohh.. Nggak.. Nggak kok Non,"
jawabnya terbata-bata.
"Hhoii.. Obeng kembang dong,"
sahut montir yang dari dalam sambil
mendorong kursi berbaringnya
keluar dari kolong. Begitu keluar diapun ikut
terperangah dengan pemandangan
indah di atas wajahnya itu.
Keduanya bengong menatapku
tanpa berkedip. "Kenapa? Kok bengong? Liatin apa
hayo..?" godaku dengan tersenyum
nakal. Kemudian kuraih tangan si montir
yang sedang berbaring itu dan
kuletakkan di paha mulusku,
memang sih tangannya kotor
karena sedang bekerja tapi saat itu
sudah tidak terpikir hal itu lagi. Tanpa harus disuruh lagi tangan
kasar itu sudah bergerak dengan
sendirinya mengelus pahaku
hingga sampai di pangkalnya,
disana dia tekankan dua jarinya di
bagian tengah kemaluanku yang masih tertutup CD. "Ooohh.. " desahku merasakan
remasan pada kemaluanku. Pak Fauzan menyuruhku berdiri
dan didekapnya tubuhku serta
langsung menempelkan bibirnya
yang tebal dan kasar pada bibir
mungilku. Tangannya mengangkat
rokku dan menyusup ke dalam celana dalamku. Temannya tidak
mau ketinggalan, setelah dia
mengelap tangannya dia dekap aku
dari belakang dan mulai menciumi
leher jenjangku, hembusan nafas
dan lidahnya yang menggelikitik membuat birahiku semakin naik.
Payudaraku yang masih tertutup
baju diremasi dari belakang, tak
lama kemudian kaos Mango-ku
beserta bra-ku sudah disingkap ke
atas. Kedua belah payudaraku digerayangi dengan gemas,
putingnya terasa makin mengeras
karena terus dipencet-pencet dan
dipilin-pilin. "Hei, ngapain tuh, kok nggak
ngajak-ngajak!" seru si montir
brewok yang memergoki kami
sedang berasyik-masyuk. Montir di belakangku melambai dan
memanggil si brewok untuk ikut
menikmati tubuhku. Si brewok pun
dengan girang menghampiri kami
sambil mempreteli kancing baju
montirnya, kurang dari selangkah di dekatku dia membuka seluruh
pakaiannya. Wow.. Bodynya padat berisi dengan
dada bidang berbulu dan bulunya
turun saling menyambung dengan
bulu kemaluannya. Dan yang lebih
membuatku terpesona adalah
bagian yang mengacung tegak di bawah perutnya, pasti tak
terlukiskan rasanya ditusuk benda
sebesar pisang raja itu, warnanya
hitam dengan kepala penis
kemerahan. Dia berjongkok di
depanku dan memelorotkan rok dan celana dalamku. "Wah, asyik jembutnya item lebat
banget, gua paling suka vagina
kaya gini," si brewok mengomentari
vaginaku. Pak Fauzan dan temannya pun
mulai melepasi pakaiannya masing-
masing hingga bugil. Terlihatlah
batang-batang mereka yang sudah
menegang, namun aku tetap lebih
suka milik si brewok karena nampak lebih menggairahkan, milik
Pak Fauzan juga besar dan berisi,
namun tidak terlalu berurat dan
sekeras si brewok, sedangkan
punya temannya lumayan panjang,
tapi biasa saja, standarnya pribumi Indonesialah. Aku sendiri tinggal
memakai kaos ketat dan bra-ku
yang sudah tersingkap. Kaki kiriku diangkat ke bahu si
brewok yang berjongkok sambil
melumat vaginaku. Teman Pak
Fauzan yang dipanggil 'Zul' itu
menopang tubuhku dengan
mendekap dari belakang, tangannya terus beraktivitas
meremas payudara dan pantatku
sambil memainkan lidahnya di
lubang telingaku. Pak Fauzan
sendiri kini sedang menetek dari
payudara kananku. Aku menggelinjang dahsyat dan
mendesah tak karuan diserbu dari
berbagai arah seperti itu. Tanganku
menggenggam penis Pak Fauzan
dan mengocoknya perlahan. "Oookkhh.. Jangan terlalu keras,"
rintihku sambil meringis ketika Pak
Fauzan dengan gemas menggigiti
putingku dan menariknya dengan
mulut, secara refleks tanganku
menjambak pelan rambutnya. Sementara si brewok di bawah sana
menyedoti dalam-dalam vaginaku
seolah mau ditelan. Dia
memasukkan lidahnya ke dalam
vaginaku sehingga memberi sensasi
geli yang luar biasa padaku, klitorisku juga dia gigit pelan dan
digelikitik dengan lidahnya.
Pokoknya sangat sulit dilukiskan
dengan kata-kata betapa
nikmatnya saat itu, jauh lebih
nikmat dari mabuk anggur manis. Aku menengokkan wajah ke
samping untuk menyambut Zul
yang mau melumat mulutku. Lihai
juga dia berciuman, lidahnya
menjilati lidahku dan menelusuri
rongga mulutku, nafasku seperti mau habis rasanya. Kemudian mereka
membaringkanku di kursi untuk
berbaring di kolong mobil itu
(whateverlah namanya aku tidak
tahu nama barang itu ^_^ . Zul langsung mengambil posisi di
selangkanganku, tapi segera
dicegah oleh Pak Fauzan yang
menginginkan jatah lubang lebih
dulu. Setelah dibujuk-bujuk Zul pun
akhirnya mengalah dari Pak Fauzan yang lebih senior itu. Sebagai
gantinya dia mengambil posisi di
dekat kepalaku dan menyodorkan
penisnya padaku. Kumulai dengan
menjilati batang itu hingga basah,
lalu buah zakarnya kuemut-emut sambil mengocok batangnya. Walaupun agak bau tapi aku sangat
menikmati oral seks itu, aku senang
membuatnya mengerang nikmat
ketika kujilati lubang kencing dan
kepala penisnya. Pak Fauzan yang
sudah selesai dengan pemanasan dengan menggesekkan penisnya
pada bibir vaginaku kini sudah
mengarahkan penisnya ke liang
senggamaku. Aku menjerit kecit
ketika benda itu menyeruak masuk
dengan sedikit kasar, selanjutnya dia menggenjotku dengan gerakan
buas. Aku meresapi setiap detil
kenikmatan yang sedang
menyelubungi tubuhku, semakin
bersemangat pula aku mengemut
penis si Zul, kumainkan lidahku di sekujur penis itu untuk menambah
kenikmatan pemiliknya. Dia
mengerang keenakan atas
perlakuanku yang memanjakan
'adik kecil'nya. Rambutku diremas-remas sambil
berkata, "Oooh.. Terus Non, enak
banget.. Yahh!" Tanganku yang lain tidak tinggal
diam ikut mengocok punya si
brewok yang pada saat yang sama
sedang melumat payudaraku. Dia
sangat menikmati setiap jengkal
payudaraku, dia menghisapnya kuat-kuat diselingi gigitan-gigitan
yang meninggalkan jejak merah di
kulitnya yang putih. Sungguh
kagum aku dengan penisnya dalam
genggamanku, yang benar-benar
keras dan perkasa membuatku tidak sabar ingin segera
mencicipinya. Maka aku melepaskan
emutanku pada penis Zul dan
berkata pada si brewok, "Sini dong Mas, gua mau nyepong
kontolnya!" Si brewok langsung menggantikan
Zul dan menyodorkan penisnya
padaku. Hmm.. Inilah yang
kutunggu-tunggu, aku langsung
membuka lebar-lebar mulutku
untuk memasukkan benda itu. Tentu saja tidak muat seluruhnya di
mulut mungilku malah terasa sesak.
Si Zul menggosok-gosokkan
penisnya yang basah ke wajahku.
Sambil dioral, tangan si brewok
yang kasar dan berbulu itu meremasi payudaraku dengan
brutal. Di sisi lain, Pak Fauzan
melepaskan sepatu bersol tinggi
yang kupakai, lalu menaikkan
kedua tungkaiku ke bahu kirinya,
sambil menggenjot dia juga menjilati betisku yang mulus. Aku benar-
benar terbuai oleh kenikmatan main
keroyok seperti ini. Tiba-tiba kami terhenti sejenak
karena terdengar suara pintu di
buka dari dalam dan keluarlah
seorang yang hanya memakai
singlet dan celana pendek,
tubuhnya agak kurus dan berusia sepantaran dengan Pak Fauzan
dengan jenggot seperti kambing.
Aku mencoba mengingat-ingat
orang ini, sepertinya pernah lihat
sebelumnya, oohh.. Iya itu kan
montir yang mendengar dan mencatat masalah yang kuceritakan
tentang mobilku ketika aku
membawanya ke sini. Sepertinya dia
baru mandi karena rambutnya
masih basah dan acak-acakan.
Sebelumnya dia agak terperanjat dengan apa yang dia lihat tapi
kemudian dia mendekati kami. "Weleh-weleh.. Gua sibuk cuci baju
di belakang, kamu-kamu malah
pada enak-enakan ngentot,"
katanya "Lho, ini kan si Non cantik
yang mobilnya diservis itu!"
"Sudah jangan banyak omong, mau ikutan nggak!" kata si brewok
padanya. Buru-buru si montir yang bernama
Joni itu melepaskan celananya dan
kulihat penisnya bagus juga
bentuknya, besar dengan otot yang
melingkar-lingkar. Tiga saja belum
selesai sudah datang satu lagi, tambah berat deh PR gua, demikian
kataku dalam hati. Pak Joni
mengambil posisi di sebelah
kananku, tangannya menjelajah
kemana-mana seakan takut tidak
kebagian tempat. Payudara kananku dibetot dan dilumat
olehnya sampai terasa nyeri. Aku
mengerang sejadi-jadinya antara
kesakitan dan kenikmatan, semakin
lama semakin liar dan tak
terkendali. Pak Fauzan dibawah sana makin
mempercepat frekuensi
genjotannya pada vaginaku. Lama-
lama aku tidak sanggup lagi
menahan cairan cintaku yang
semakin membanjir. Di ambang puncak aku semakin berkelejotan
dan tanganku semakin kencang
mengocok dua batang penis di
genggamanku yaitu milik Pak Joni
dan Bang Zul. Zul juga menggeram
makin keras dan Crot.. Crot.. Cairan putih kentalnya menyemprot dan
berceceran di wajah dan rambutku.
Sementara otot-otot kemaluanku
berkontraksi makin cepat dan
cairan cintaku pun tak terbendung
lagi. Aku telah mencapai puncak, tubuhku mengejang hebat diiringi
erangan panjang dari mulutku, tapi
dia masih terus menggenjotku
hingga tubuhku melemas kembali.
Setelah dia cabut penisnya,
diturunkannya juga kakiku. "Gantian tuh, siapa mau memek?"
katanya. Si brewok langsung menggantikan
posisinya, sebelumnya dia menjilati
dan menyedot cairan vaginaku
dengan rakus bagaikan menyantap
semangka. Pak Fauzan menaiki
dadaku dan menjepitkan penisnya yang sudah licin diantara
payudaraku. Dia memaju-
mundurkannya seperti yang dia
lakukan terhadap vaginaku, tidak
sampai lima menit, spermanya
muncrat ke muka dan dadaku, kaosku yang tergulung juga ikut
kecipratan cairan itu. Pak Fauzan
mengelap spermanya yang
berceceran di dadaku sampai
merata sehingga payudaraku
nampak mengkilap oleh cairan itu. Kujilati sperma di sekitar bibirku
dengan memutar lidah. Si brewok minta ganti gaya, kali ini
dia berbaring di kursi montir. Tanpa
diperintah aku menurunkan
tubuhnya sambil membuka lebar
liang senggamaku dengan jari.
Tanganku yang lain membimbing batang itu memasuki liang itu. Aku
menggigit bibir dan mendesis saat
penis itu mulai tertancap di
vaginaku. Hingga akhirnya seluruh
batang itu tertelan oleh liang
surgaku, rasanya sangat sesak dan sedikit nyeri dijejali benda sekeras
dan sebesar itu, aku dapat
merasakan urat-uratnya yang
menonjol itu bergesekan dengan
dinding vaginaku. Aku belum sempat beradaptasi, dia
sudah menyentakkan pinggulnya
ke atas, secara refleks aku menjerit
kecil. Sekali lagi dia sentakkan
pinggulnya ke atas sampai akupun
ikut menggoyangkan tubuhku naik-turun. Mataku merem-melek
dan kadang-kadang tubuhku
meliuk-liuk saking nikmatnya.
Kuraih penis Pak Joni di sebelah
kiriku dan kukulum dengan
bernafsu, begitu juga dengan penis Pak Fauzan, batang yang sedang
kelelahan itu kukocok-kocok agar
bertenaga lagi, sisa-sisa spermanya
kujilati hingga bersih. Kurasakan
ada dua jari memasuki anusku,
mengoreki lalu bergerak keluar- masuk di sana, aku menengok ke
belakang ternyata pelakunya Bang
Zul yang entah kapan sudah di
belakangku. Mungkin karena ketagihan
dikaraoke olehku, Pak Joni
memegangi kepalaku dan
menekannya pada
selangkangannya, lalu dia maju-
mundurkan pinggulnya seperti sedang bersenggama. Aku sempat
gelagapan dibuatnya, kepala penis
itu pernah menyentuh tekakku
sampai hampir tersedak. Namun hal
itu tidak mengurangi keaktifanku
menggoyang tubuhku dan mengocok penis Pak Fauzan
dengan tangan kiriku. Payudaraku
yang ikut bergoyang naik-turun
tidak pernah sepi dari jamahan
tangan-tangan kasar mereka. Sepertinya Bang Zul mau main
belakang karena dia melebarkan
duburku dengan jarinya dan
sejenak kemudian aku merasakan
benda tumpul yang tak lain kepala
penisnya melesak masuk ke dalamnya. Ketiga lubang
senggamaku penuh sudah terisi
oleh tiga penis. Penis Pak Joni dalam
mulutku makin bergetar dan
pemiliknya pun makin gencar
menyodok-nyodokkannya pada mulutku hingga akhirnya
menyemprotkan spermanya di
mulutku. Belum habis
semprotannya dia menarik keluar
benda itu (thank god, akhirnya bisa
menghirup udara segar lagi) sehingga sisanya menyemprot ke
wajahku, wajahku yang sudah
basah oleh sperma Bang Zul dan
Pak Fauzan jadi tambah belepotan
oleh spermanya yang lebih kental
dari milik dua orang sebelumnya. "Aahh.. Aahh.. Dikit lagi Bang!"
desahku karena sudah akan
klimaks lagi. Cairan cinta terasa terus mengucur
membasahi rongga-rongga
kemaluanku bersamaan dengan
penis si brewok yang terasa makin
membengkak dan sodokannya
yang makin gencar. Otot-ototku menegang dan desahan panjang
keluar dari mulutku akibat orgasme
panjang bersama si brewok. Cairan
hangat dan kental menyemprot
hampir semenit lamanya di dalam
lubang vaginaku. Akhirnya tubuhku kembali melemas dan
jatuh telungkup di atas dada yang
bidang berbulu itu dengan penis
masih menancap, sementara dari
belakang Bang Zul masih getol
menyodomiku tanpa mempedulikan kondisiku sampai
dia menumpahkan spermanya di
anusku lima menit kemudian.
Setelah beristirahat lima menit, Pak
Fauzan mengangkat tubuhku diatas
kedua tangannya dan membawaku ke ruangan lain yang adalah tempat
pencucian mobil bersama teman-
temannya. "Eh, mau ngapain lagi kita nih Pak?"
tanyaku heran.
"Kita mau mencuci Non dulu
soalnya sudah lengket dan bau peju
sih," jawabnya sambil nyengir,
kemudian memerintah si brewok untuk menyiapkan selang air. Pelan-pelan dia turunkan aku, tapi
aku masih belum sanggup berdiri
karena masih lemas sekali, jadi aku
hanya duduk bersimpuh saja di
lantai marmer itu. "Bajunya dilepas aja Non biar nggak
basah," katanya sambil
membantuku melepaskan kaosku
yang tergulung. Aku kini telah telanjang bulat,
hanya jam tangan, anting, dan
seuntai kalung perak dengan
leontin huruf C yang masih tersisa di
tubuhku. Si brewok menyalakan
krannya dan mengarahkan selang itu padaku. "Awww.. Dingin!" desahku manja
merasakan dinginnya air yang
menyemprot padaku. Pak Joni melepaskan singletnya dan
bersama dua orang lainnya
mendekati tubuhku yang masih
disemprot si brewok, ketiganya
mengerubungi tubuhku sambil
tertawa-tawa. Aku lalu diberdirikan dan didekap mereka, tangan-
tangan mereka menggosoki
tubuhku untuk membasuh ceceran
sperma yang lengket di sekujur
tubuhku seperti sedang memolesi
mobil dengan cairan pembersih. Beberapa menit lamanya si brewok
menyirami kami dengan air dingin
sehingga tubuh kami basah kuyup.
Sesudah itu dia juga ikut bergabung
menggerayangiku. Pak Joni
mendekapku dari depan, setelah puas menciumi dan meremas
payudaraku dia menaikkan kaki
kananku ke pinggangnya dan
memasukkan penisnya ke
vaginaku, mereka mengerjaiku
dalam posisi berdiri. Pak Fauzan merangkulku dari belakang dan tak
henti-hentinya mencupangi
pundak, leher dan tengukku. Bang
Zul berjongkok meremasi dan
menjilati pantat montokku yang
terangkat dengan gemasnya. Si brewok menggerayangi
payudaraku yang lain sambil
menggelitik telingaku dengan
lidahnya. Desahan nikmatku
terdengar memenuhi ruangan itu.
Beberapa menit kemudian Pak Joni klimaks dan menumpahkan
spermanya di dalam vaginaku. Ini
masih belum berakhir, karena
setelahnya tubuhku mereka
telentangkan di atas kap depan
sebuah sedan berwarna silver metalik dan kembali aku disemprot
dengan selang air hingga semakin
basah. Bang Zul membentangkan pahaku
dan menancapkan penisnya ke
vaginaku. Mungkin karena sudah
terisi penuh, maka ketika penis itu
melesak ke dalamku, nampak
sperma kental itu meluap keluar dari sela-sela bibir vaginaku. Aku
kembali orgasme yang kesekian
kalinya, tubuhku menggelinjang di
atas kap mobil itu. Kemudian tak
lama kemudian dia pun mencabut
penisnya dan menumpahkan isinya di atas perut rataku. Akhirnya
selesai juga mereka mengerjaiku,
aku terbaring lemas diatas kap,
rasanya pegal sekali dan sedikit
kedinginan karena basah. Mereka juga sudah kecapean
semua, ada yang duduk mengatur
nafas, ada juga yang mengelap
badannya yang basah. Pak Fauzan
memberiku sebuah Aqua gelas dan
handuk kering. Aku menggerakkan tangan menghanduki tubuhku
yang basah. Setelah Pak Fauzan dan
Bang Zul selesai memasang onderdil
yang tertunda, selesai pula
perbaikan mobilku. Aku
membayarkan biayanya pada Pak Fauzan yang ternyata masih
saudara dengan pemilik bengkel ini,
pantas dari tadi montir lain tunduk
padanya. Aku juga memberi
tambahan sepuluh ribu rupiah
sebagai uang rokok untuk dibagi antara mereka berempat. Sampai di
rumah aku langsung tidur dengan
tubuh pegal-pegal, janji ke kafe
dengan teman-teman pun terpaksa
kubatalkan dengan alasan tidak
enak badan. E N D